Kondisi finansial yang berkecukupan adalah dambaan semua orang. Tak heran, banyak di antara kita yang bahkan rela berkorban merogoh kantong demi upaya mewujudkan kekayaan secara instan.
Mulai dari mengeluarkan modal buat usaha sampingan, ikut kelas atau seminar keuangan, bahkan sedekah jor-joran demi mengharapkan kemudahan dalam rezeki.
Tapi, apa benar semua langkah-langkah di atas dapat membuat kita lebih dekat dengan kekayaan?
Faktanya, enggak ada kekayaan yang instan di dunia ini. Semua orang membangun usaha mereka dari nol. Lewat serangkaian proses jatuh bangun yang kita enggak tahu.
Nah, alih-alih mengharapkan kekayaan secara cepat, Irma Rahayu dalam bukunya yang berjudul 'Money Therapy' menawarkan sebuah konsep tentang memperbaiki mindset keuangan agar harta yang kita miliki berkecukupan, mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan.
Kenapa pembahasan ini penting? Sebab, menjadi kaya tidak selalu mendatangkan ketenangan. Hal ini dipaparkan sendiri oleh penulis berdasarkan pengalaman pribadinya.
Ia telah merasakan bagaimana sulitnya mencari pekerjaan, hingga suatu titik kariernya sukses dan bergelimangan harta.
Namun ternyata, kondisi finansial yang stabil dan lebih dari cukup justru menghadirkan perasaan hampa di hatinya.
Lantas, ketika kembali bangkrut, ia mulai lagi pencarian jati diri yang sempat terhenti karena disilaukan oleh kesibukan mencari uang.
Pengalaman berupa manis getirnya kehidupan pada akhirnya mengantarkan penulis menjadi seorang soul healer dan founder dari Emotional Healing Indonesia.
Dengan profesi tersebut, ia telah membantu banyak orang untuk menjalani proses healing.
Meskipun profesi ini tidak menjanjikan materi yang melimpah, namun penulis mengaku puas menjalaninya karena melakukan sesuatu berdasarkan passion yang ia miliki.
Nah, poin inilah yang menjadi salah satu pembahasan inti dari buku Money Therapy ini.
Menurut penulis, jika kita ingin menjalani kehidupan yang puas, lakukanlah sesuatu berdasarkan passion.
Jika melakukannya dengan sungguh-sungguh, dan kita bisa memberikan yang terbaik di bidang yang kita geluti, maka uang akan mengikut dengan sendirinya.
Walaupun realita tidak semudah itu. Tapi, apa salahnya mencoba? Jangan sampai nantinya kita menyesal karena tidak melakukan apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup.
"Orang kaya adalah mereka yang merasa kebutuhannya tercukupi, bukan berlebihan, apalagi kekurangan" (Halaman 6)
Satu hal lagi yang perlu diingat bahwa dalam hidup ini, kita harus fokus pada tujuan yang kita miliki, bukan berorientasi pada uang. Meskipun uang memang penting.
Misalnya, kita menabung dengan tujuan pendidikan anak, membeli rumah, ingin liburan di tempat impian, atau investasi di hari tua. Menetapkan tujuan seperti itu jauh lebih bernilai dibanding sekadar hanya menumpuk harta.
Saya pikir, buku ini banyak sekali memberi pencerahan tentang bagaimana kita bersikap soal uang. Buku Money Therapy ini adalah salah satu buku yang rasanya layak dibaca bagi kamu yang ingin menata kondisi finansial agar lebih berkah!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS