Mengenal Sembayat Bamboo Carnival, Tradisi Kemerdekaan Mirip Ogoh-Ogoh Bali

Hikmawan Firdaus | Rifatul Izza
Mengenal Sembayat Bamboo Carnival, Tradisi Kemerdekaan Mirip Ogoh-Ogoh Bali
Kolase Sembayat Bamboo Carnival (DocPribadi/Rifatul Izza)

Kemerdekaan Indonesia menjadi momen penting yang selalu disambut dengan antusias oleh masyarakat di seluruh penjuru tanah air. Ada banyak tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia.

Beberapa tradisi yang identik menjadi momentum perayaan kemerdekaan di antaranya meliputi upacara, lomba-lomba, festival, karnaval maupun perayaan lainnya.

Di era modern dan semakin canggihnya teknologi ini, perayaan kemerdekaan juga menjadi semakin kreatif oleh karya-karya dan partisipasi masyarakat. Tradisi yang dilakukan oleh lapisan warga di berbagai penjuru tanah air saat hari ulang tahun Indonesia mencerminkan semangat kebangsaan dan persatuan yang harus dilestarikan.

Semangat kebangsaan dan persatuan ini rupanya juga dicerminkan oleh warga desa Sembayat, kecamatan Manyar, kabupaten Gresik. Sembayat memiliki ciri khas tradisi yang melekat dan sudah menjadi identitas daerah saat hari kemerdekaan Indonesia.

Setiap dua tahun sekali, warga desa setempat berbondong-bondong dan antusias mengadakan acara Sembayat Bamboo Carnival pada saat bulan Agustus. Sembayat Bamboo Carnival merupakan acara karnaval yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sembayat, Kecamatan Manyar, dengan melibatkan 23 RT sebagai peserta.

Dinamakan Bamboo Carnival lantaran acara ini menampilkan patung raksasa yang terbuat dari bambu. Patung raksasa ini lah yang menjadi simbol dan memiliki kesamaan dengan ogoh-ogoh Bali. Jika ogoh-ogoh Bali menjadi bagian penting untuk menyambut hari raya Nyepi, maka patung raksasa di Sembayat Bamboo Carnival ini justru dibuat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.

Di hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, tradisi Sembayat Bamboo Carnival telah selesai diselenggarakan pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024, di Jalan Raya Daendels Manyar. Karnaval berlangsung meriah karena menampilkan berbagai macam patung-patung besar seperti Buto ijo, Garuda Wisnu kencana hingga beberapa bentuk candi.

Tema yang diusung tahun ini oleh pemerintah desa setempat adalah kebudayaan, sejarah, dan pendidikan. Tak hanya patung raksasa yang menjadi sumber kemeriahan Sembayat Bamboo Carnival, namun partisipasi dari 23 RT desa tersebut juga semakin menyemarakkan acara yang digelar 2 tahun sekali ini.

Peserta karnaval juga mengenalkan kebudayaan Indonesia melalui pakaian adat yang dikenakan dari berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lain sebagainya.
Sembayat Bamboo Carnival menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu oleh warga Gresik saat bulan kemerdekaan karena selalu memberikan kesan spektakuler dan mengagumkan.

Puluhan ribu manusia tumpah ruah di jalanan Daendels Manyar saat acara ini diselenggarakan. Lautan manusia rela berdesak-desakan dengan penuh semangat demi melihat acara yang menjadi kebanggaan pemerintah desa Sembayat ini. Karnaval dimulai pukul 18.00 WIB dan semakin malam justru antusiasme peserta maupun penonton semakin menyala dan padat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak