Review Novel Laut Tengah: Keputusan Menjadi Istri Kedua Demi Cita-Cita

Hernawan | aisyah khurin
Review Novel Laut Tengah: Keputusan Menjadi Istri Kedua Demi Cita-Cita
Novel Laut Tengah (gramedia)

Novel "Laut Tengah" karya Berliana Kimberly mengisahkan perjalanan hidup seorang wanita bernama Haia, yang memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Korea.

Novel ini dibuka dengan latar belakang kehidupan Haia yang sederhana namun penuh harapan, di mana pendidikan merupakan salah satu cara untuk meraih cita-cita dan mengubah nasib.

Sejak awal, Haia menunjukkan ambisi yang kuat untuk belajar di luar negeri. Namun, situasi keuangannya yang terbatas menjadi penghalang besar. Dia harus berjuang mempertahankan impian sambil menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan masyarakat yang memiliki pandangan tradisional tentang peran perempuan.

Di tengah perjuangannya, Haia terpaksa membuat keputusan yang sulit. Dia dijodohkan dengan seorang pria bernama Arman, yang sudah beristri. Dalam konteks ini, poligami menjadi tema yang diangkat dengan penuh nuansa. Haia melihat pernikahan sebagai jalan untuk mendapatkan dukungan finansial dan kesempatan untuk mencapai impiannya, meskipun hal itu berarti harus berbagi cinta dan perhatian dengan istri pertama Arman, Aisa.

Aisa, istri pertama Arman, digambarkan sebagai sosok yang kuat dan saleha, namun juga menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Dia menderita penyakit kronis yang membuatnya tergantung pada suaminya. Hubungan antara Haia dan Aisa menjadi salah satu fokus utama dalam cerita, di mana keduanya harus saling memahami dan beradaptasi dengan situasi yang rumit.

Dari seorang gadis yang naif dan penuh harapan, Haia perlahan-lahan tumbuh menjadi wanita yang lebih matang dan bijaksana. Pengalaman hidupnya, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, membentuk cara pandangnya terhadap cinta, keluarga, dan impian. Berliana Kimberly berhasil menggambarkan transformasi ini dengan halus dan mendalam.

Novel ini juga menunjukkan bagaimana Haia berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang diimpikannya. Meskipun menghadapi banyak rintangan, semangatnya untuk belajar tidak pernah pudar. Dia terus mencari cara untuk mendapatkan beasiswa dan kesempatan belajar di Korea, berusaha keras untuk membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Di sisi lain, hubungan antara Haia dan Arman juga mulai ada rasa cinta dan ketertarikan, banyak ketegangan yang muncul akibat situasi poligami yang mereka jalani. Haia harus belajar menerima kenyataan bahwa cinta tidak selalu berarti memiliki sepenuhnya, dan bahwa kadang-kadang, cinta harus disertai dengan pengorbanan.

Ketegangan antara mengejar impian dan tanggung jawab sebagai istri kedua menciptakan dilema yang sulit, mengajak pembaca untuk merenungkan batasan antara cinta, pengorbanan, dan aspirasi pribadi.

di akhir cerita novel ini, Haia harus membuat keputusan penting yang akan menentukan arah hidupnya. Dengan segala pengalaman yang telah dilalui, dia menemukan kekuatan untuk mengambil langkah berani demi masa depannya.

Novel "Laut Tengah" bukan hanya sekadar kisah tentang cinta dan poligami, tetapi juga tentang menemukan jati diri, keberanian, dan harapan di tengah perjalanan hidup yang penuh lika-liku. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti sebenarnya dari impian, cinta, dan pengorbanan. Secara keseluruhan, novel "Laut Tengah" adalah sebuah karya yang menyentuh hati, menggambarkan perjalanan seorang wanita yang berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia sambil tetap setia pada impian dan nilai-nilai yang diyakininya.

Novel "Laut Tengah" adalah sebuah karya yang layak dibaca oleh siapa saja yang mencintai sastra yang penuh makna. Selamat Membaca!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak