Selayaknya novel remaja, Athala menyajikan cerita roman sekolahan yang menggelitik hati. Mengisahkan asmara cowok pembuat onar bernama Kavi dan cewek rajin, tetapi galak bernama Athala. Siapa sangka novel ini akan membawa pembaca menyusuri rahasia kelam yang disembunyikan salah satu tokoh.
Kisah keduanya dimulai dari insiden tabrakan di pagi hari yang membuat kaki Athala terluka. Sebagai hukuman, teman-teman Athala mengusulkan agar Kavi membantu aktivitas Athala selama masa penyembuhan.
Kavi jadi sering bersama Athala untuk urusan antar jemput sekolah dan lainnya. Lambat laun, hubungan yang awalnya saling benci itu mulai berubah menjadi pertemanan yang kian dekat.
Keduanya sering bersama dan mulai mengenal kepribadian masing-masing. Kedekatan Kavi dan Athala pun makin berkembang hingga nuncul rasa suka. Namun, pada titik ini konflik yang sesungguhnya kian terlihat.
Kemunculan masa lalu Kavi dan adik kelas bernama Hanna membuat hubungan keduanya renggang. Ditambah Kavi sering kali lost contact sehingga komunikasi dengan Athala tidak berjalan mulus. Di sisi lain, Kavi sesekali menunjukan perilaku aneh saat keduanya sedang bersama, mulai dari perilaku gelisah hingga seperti orang sakit.
Rupaya kehadiran Hanna berkaitan dengan masalah Kavi. Hingga suatu hari, Kavi mengatakan kepada Athala bahwa ia adalah pengguna aktif narkoba dan sedang melakukan rehabilitasi bersama seorang dokter yang kebetulan adalah orang tua Hanna.
Namun, masalah tidak sampai di situ saja. Kavi pun dinyatakan sebagai ODHA atau Orang dengan HIV/AIDS. Walaupun begitu, keduanya tetap memutuskan berpacaran. Di sisi lain, Kavi ingin tetap hidup dan rutin memeriksa kesehatannya.
Sayangnya, novel ini berakhir tragis dengan kematian Kavi. Nasib keduanya makin menyayat hati karena Athala harus melewati masa suram setelah kepergian kekasihnya.
Meskipun bagian awal novel ini menyajikan cerita yang cukup klise, tetapi penulis perlu diacungi jempol karena berhasil menyelipkan isu yang cukup berat sebagai konflik utama.
Sosok Kavi digambarkan sebagai sisi gelap rejama karena terjerumus ke dalam penyalahgunaan obat hingga berakhir menderita HIV. Namun, tindakan tersebut bukan semata-mata karena kelalaian individu. Hal ini terjadi sebab kurangnya peran orang tua dalam fase kehidupan anak. Begitu pula Kavi yang digambarkan tumbuh dari keluarga yang bermasalah.
Novel Athala bisa menjadi refleksi bahwa pada tumbuh kembangnya, remaja memang tengah berada di fase yang abu-abu. Oleh sebab itu peran orang tua, lingkungan, dan orang-orang sekitar menjadi penting agar remaja tidak terjerumus ke bagian kelam kehidupan.
Di sisi lain, novel ini juga menunjukkan upaya kesadaran untuk memperbaiki kesalahan. Kavi yang sebelumnya adalah remaja nakal, mulai berusaha memperbaiki diri setelah bertemu Athala. Ia pun menyadari bahwa kesalahannya saat menggunakan narkoba bisa diperbaiki dengan rehabilitasi dan menjauhi obat-obatan terlarang.
Sebagai cerita remaja, novel Athala cukup berhasil melukiskan sisi kelam remaja dengan apik. Meskipun ditemukan plot hole di beberapa bagain, hal itu tidak mengurangi esensi cerita sehingga keseluruhan isi novel tetap dapat dipahami.
Identitas buku
Judul: Athala
Penulis: Maharani Suci
Penerbit: Aksara Plus
Cetakan pertama: Januari 2017
Tebal buku: 440 halaman
