Ketika Alita: Battle Angel pertama kali diumumkan, ekspektasi langsung meroket. Bagaimana tidak? Film ini adalah adaptasi dari manga legendaris Gunnm karya Yukito Kishiro, dengan James Cameron, sang maestro di balik Avatar dan Titanic, bertindak sebagai produser. Bayangan visual yang memukau dan aksi yang memacu adrenalin langsung menghantui benak para penggemar.
Namun, setelah lampu bioskop kembali menyala dan end credit bergulir, perasaan campur aduk justru menghantui benak saya. Di satu sisi, Alita: Battle Angel memang memanjakan mata dengan teknologi CGI yang canggih dan dunia distopian yang kaya detail. Namun, apakah adaptasi Live-Action ini berhasil mengembangkan cerita dengan baik?
Review Alita: Battle Angel
Mengadaptasi manga sekompleks Gunnm ke dalam format film live-action bukanlah perkara mudah. Ada begitu banyak elemen yang perlu dipertimbangkan, mulai dari karakter yang ikonik, dunia yang unik, hingga tema-tema filosofis yang mendalam. Hollywood mencoba menjawab tantangan ini dengan menghadirkan Alita: Battle Angel dan berhasil mengembangkan ceritanya dengan versi mereka sendiri.
Film ini mengikuti perjalanan Alita, seorang cyborg yang ditemukan oleh Dr. Dyson Ido (Christoph Waltz) di tumpukan sampah Iron City. Tanpa ingatan tentang masa lalunya, Alita berusaha menemukan identitasnya sambil menghadapi berbagai tantangan. Adaptasi cerita dari manga ke film live-action bukanlah hal yang mudah, namun Rodriguez berhasil menangkap esensi dari karakter Alita dan dunia sekitarnya dengan baik.
Salah satu aspek paling mencolok dari Alita: Battle Angel adalah visualnya. Teknologi CGI yang digunakan untuk menciptakan karakter Alita sangat mengesankan. Wajah Alita yang didesain dengan wajah Rosa Salazar cukup menarik perhatian saya di sini. Dengan mata besar dan ekspresi wajah yang mendetail, Alita terasa hidup dan relatable Setiap adegan di Iron City yang dirancang dengan detail tinggi, menciptakan atmosfer futuristik yang memikat. Dari pertarungan hingga momen-momen emosional, visual dalam film ini benar-benar memanjakan mata penonton.
Karakter Alita yang diperankan oleh Rosa Salazar menjadi pusat dari film ini. Meskipun dia adalah seorang cyborg, Alita menunjukkan sisi kemanusiaan yang mendalam. Perjuangannya untuk menemukan jati diri dan melawan ketidakadilan di sekitarnya membuat penonton terhubung secara emosional. Transformasi Alita dari sosok yang tidak berdaya menjadi pejuang tangguh adalah perjalanan yang inspiratif.
Hubungannya dengan Dr. Ido sebagai mentor dan Hugo (Keean Johnson) sebagai cinta pertamanya menambah dimensi emosional dalam cerita. Keduanya memberikan dukungan dan tantangan bagi Alita, memperkuat pesan tentang pentingnya hubungan antar manusia.
Adegan aksi dalam Alita: Battle Angel sangat mendebarkan, terutama pertarungan menggunakan seni bela diri Panzer Kunst yang iconic berhasil diadaptasi dalam film ini. Rodriguez berhasil menggabungkan efek praktis dan CGI untuk menciptakan pertarungan yang intens dan memikat. Selain itu, pertandingan Motorball menambah elemen hiburan sekaligus ketegangan dalam film ini.
Setiap adegan aksi dirancang dengan baik, memberikan penonton pengalaman sinematik yang tidak terlupakan. Keberanian Alita dalam menghadapi lawan-lawan tangguh menunjukkan bahwa dia bukan hanya sekadar cyborg, tetapi juga simbol perjuangan melawan ketidakadilan.
Film ini tidak hanya menawarkan hiburan semata, ia juga mengangkat tema sosial yang relevan. Ketimpangan antara Iron City dan Zalem menggambarkan realitas dunia saat ini di mana kesenjangan sosial semakin melebar. Melalui perjalanan Alita, penonton diajak untuk merenungkan tentang kemanusiaan, identitas, dan perjuangan melawan ketidakadilan.
Alita: Battle Angel adalah film yang berhasil menyajikan kombinasi antara visual yang memukau, aksi mendebarkan, dan cerita yang menyentuh hati. Meskipun ada beberapa perubahan dari versi manga, film ini tetap mampu menangkap esensi dari karakter Alita dan pesan moralnya.
Bagi penggemar genre sci-fi atau mereka yang mencari tontonan berkualitas dengan nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya, Alita: Battle Angel adalah pilihan yang tepat. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keajaiban sinematik ini!
Rating: 8,9/10