Lagu “Rain To Be” dari band Korea ONEWE menghadirkan nuansa emosional yang kuat dengan balutan musik rock yang gelap namun penuh harapan.
Dalam lagu ini, hujan dijadikan simbol keterikatan yang mendalam antara ONEWE dan seseorang yang mereka cintai. Hujan bukan sekadar fenomena alam, melainkan perwujudan dari cinta, kesedihan, dan keputusasaan. Meskipun hujan membawa rasa sakit dan kehilangan, ONEWE menolak untuk menyerah. Mereka tetap bertahan, meski harus tenggelam dalam kesedihan dan air mata mereka sendiri.
Selama ini, ONEWE dikenal sebagai band yang berbakat, namun belum banyak mendapat sorotan besar. “Rain To Be” menjadi salah satu titik balik penting dalam perjalanan karier mereka.
Lagu ini menunjukkan kualitas mereka secara keseluruhan, mulai dari penulisan lirik yang mendalam, komposisi musik yang kuat, hingga performa vokal yang emosional.
Lirik lagunya membahas tentang kehilangan, namun tetap menyelipkan harapan di dalamnya. Lagu ini juga menggambarkan perasaan penyangkalan terhadap realitas, sebuah tema yang sangat lekat dengan jiwa muda yang penuh semangat.
Dari sisi musiknya, “Rain To Be” dibuka dengan nuansa yang tenang, dibalut melodi gitar lembut dan tempo lambat layaknya lagu ballad.
Vokal Yonghoon yang kuat dan penuh penghayatan membuat bagian awal lagu terasa menyentuh. Perlahan, suasana lagu dibangun hingga mencapai bagian chorus yang lebih enerjik. Di sinilah pengaruh rock mulai terasa, dengan drum yang semakin dinamis dan melodi gitar yang semakin tegas. Perubahan tempo ini memberi dinamika yang menyegarkan dan menjadikan lagu ini masuk ke dalam kategori rock-ballad.
Salah satu hal menarik dalam lagu ini adalah kehadiran gitar bergaya Spanyol yang memberikan warna unik pada lagu. Di tengah lagu, kita juga disuguhkan dengan solo piano yang sangat menyentuh dan menjadi salah satu momen terbaik dalam lagu ini.
Tidak ketinggalan, bagian rap yang dibawakan oleh Giuk menghadirkan nuansa yang lebih gelap dan edgy. Dengan penggunaan autotune dan efek suara yang pas, bagian rap ini memberi kejutan yang menarik dan membawa energi baru ke dalam lagu. Setelah itu, lagu kembali dipacu dengan riff gitar yang kuat, membangun tensi menuju chorus terakhir.
Chorus terakhir memang tidak mengalami perubahan instrumen yang signifikan, namun tetap mampu menjadi penutup yang kuat dan memuaskan.
Lagu ini membuktikan bahwa ONEWE mampu membangun emosi dan tensi musik secara bertahap tanpa membuat pendengar merasa jenuh. Struktur lagunya yang berulang tetap terasa segar karena diiringi elemen-elemen baru yang terus berkembang seiring berjalannya lagu.
Keunggulan lain dari “Rain To Be” adalah konsep video musiknya yang sangat mendukung pesan lagu. Dalam video tersebut, para anggota ONEWE tampil sambil memainkan alat musik mereka di dalam kolam air yang perlahan terisi. Awalnya kolam tersebut kosong, namun airnya terus naik hingga nyaris menenggelamkan mereka. Visual ini menjadi simbol nyata dari perasaan tenggelam dalam kesedihan dan cinta yang tak terbalas.
Cara penyampaian visual ini terasa lebih intens dibandingkan dengan konsep hujan pada video musik lainnya yang cenderung lebih sederhana.
Secara keseluruhan, “Rain To Be” adalah lagu yang kuat dari berbagai aspek. Mulai dari lirik yang emosional, komposisi musik yang kompleks, hingga visual yang artistik, semuanya berpadu dengan sangat baik.
Lagu ini tidak hanya memperlihatkan kemampuan teknis ONEWE sebagai band, tetapi juga menunjukkan kedewasaan musikal mereka.
Lewat lagu ini, mereka sudah memiliki karakter musik yang khas, moody, emosional, dan penuh penghayatan, dan “Rain To Be” adalah salah satu representasi terbaik dari ciri khas tersebut.
Lagu ini menjadi bukti bahwa ONEWE pantas mendapatkan lebih banyak perhatian di industri musik Korea.
Dengan identitas musikal yang kuat dan kemampuan berkarya yang mumpuni, ONEWE semakin menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar band biasa, melainkan kelompok musisi yang siap membawa warna baru ke dunia K-pop.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.