Review Film She Walks in Darkness: Misi Gelap di Balik Pengkhianatan

Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Review Film She Walks in Darkness: Misi Gelap di Balik Pengkhianatan
Teaser Poster Film She Walks in Darkness (Netflix)

Bayangkan deh bila Sobat Yoursay harus hidup dalam bayang-bayang kebohongan selama bertahun-tahun dengan menyusup ke jantung organisasi berbahaya, menyembunyikan jati diri, dan perlahan kehilangan siapa dirimu sebenarnya.

Ngeri banget nggak sih? Ya, itulah dunia yang digambarkan dalam Film She Walks in Darkness, drama thriller terbaru garapan Sutradara Agustín Díaz Yanes, yang tayang di Netflix sejak 17 Oktober 2025. 

Mengambil latar dari kisah nyata (terinspirasi) yang terjadi di Spanyol pada tahun 1990-an, film ini nggak cuma cerita spionase biasa lho, tapi juga potret tentang pengorbanan, moralitas, dan batas tipis antara kebenaran dan pengkhianatan. 

Film ini diproduksi oleh Telecinco Cinema dan Netflix Studios Spain, asli menjanjikan banget deh! Lebih-lebih dengan deretan bintang Spanyol yang tampil begitu meyakinkan: Susana Abaitua sebagai Amaia, Andres Gertrudix sebagai Teniente Coronel Castro, Iraia Elias sebagai Begona, Raul Arevalo sebagai Zorion, Ariadna Gil sebagai Soledad Ipaguirre, dan Ander Lacalle sebagai Andoni.

Tentang Apa sih Sebenarnya Kisahnya?

Scene Film She Walks in Darkness (Netflix)
Scene Film She Walks in Darkness (Netflix)

Film She Walks in Darkness yang berdurasi ±105 menit ini mengikuti kisah Amaia, agen muda dari Pasukan Sipil Spanyol (Civil Guard) yang ditugaskan menyusup ke dalam kelompok separatis ETA, organisasi bersenjata yang pada masanya melakukan berbagai aksi teror demi memperjuangkan kemerdekaan Basque.

Untuk menjalankan misi ini, Amaia harus meninggalkan segalanya. Mulai dari identitas, keluarga, bahkan tunangannya, dan hidup sebagai orang lain. Tujuannya adalah mencari tahu di mana ETA menyembunyikan persenjataan dan bahan peledak di wilayah selatan Prancis. Namun, seperti misi infiltrasi pada umumnya, nggak ada yang semudah rencana di atas kertas.

Di balik kegelapan organisasi tersebut, Amaia harus berhadapan dengan dua figur kuat: Begona, wanita tegas yang rela mengorbankan kehidupan keluarganya demi perjuangan, dan Zorion, anggota ETA yang curiga dan terus mengawasi setiap langkah Amaia. 

Dalam dunia yang penuh tipu muslihat ini, Amaia harus bermain cerdas agar bisa bertahan tanpa kehilangan dirinya sendiri. Mampukah? Tonton sendiri deh kalau Sobat Yoursay penasaran!

Emangnya Film She Walks in Darkness Sebagus Apa?

Scene Film She Walks in Darkness (Netflix)
Scene Film She Walks in Darkness (Netflix)

Jujurly, aku langsung tersedot ke suasana film sejak menit pertama. Agustín Díaz Yanes benar-benar tahu cara membangun atmosfer tegang tanpa perlu banyak adegan aksi. Ruang-ruang sempit berwarna abu-abu, dan tatapan kosong Amaia seolah-olah jadi gambaran menyentuh hati dari beban yang dipikulnya. 

Nggak bisa bohong deh, performa Susana Abaitua layak dapat pujian besar. Dia memerankan Amaia dengan ekspresi yang tertahan, dingin di luar tapi bergejolak di dalam. Kadang aku merasa frustrasi karena karakternya terlihat begitu tertutup, sampai-sampai aku harus ikut menebak, atau ikutan menahan napas, dan ikut tenggelam dalam dilema yang dia rasakan.

Hal yang paling aku sukai tuh terkait elemen komunikasi rahasia antara Amaia dan timnya. Mereka saling berkirim pesan lewat lagu-lagu pop Italia tahun 1970-an. Bayangkan, di tengah ketegangan misi rahasia, terdengar alunan lembut lagu-lagu klasik yang romantis. Kontras yang indah yang justru juga memperkuat rasa getir di balik kisah ini.

Betewe aku juga suka cara film ini dalam menampilkan kekerasan. Nggak berlebihan, tapi cukup bikin dada sesak. Ada adegan ketika politisi ditembak di depan rumahnya, tanpa peringatan, di siang bolong. Momen-momen seperti itu nggak hanya mengejutkan, tapi juga menegaskan betapa brutalnya konflik yang diangkat.

Meski beberapa bagian terasa agak lambat dan kadang membingungkan, aku rasa itu disengaja. Sepertinya memang, penonton diajak ikut menyelami kebingungan Amaia, terkait siapa yang benar, siapa yang salah, dan seberapa jauh seseorang bisa bertahan dalam kegelapan tanpa kehilangan ‘siapa sesungguhnya’ dalam dirinya. Dan setelah menontonnya, aku yakin satu hal: Kebenaran kadang lebih menakutkan dari kebohongan. Ups

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak