Saat mengalami luka, sebagian orang biasanya menggunakan larutan alkohol untuk membersihkan luka tersebut. Sebenarnya, alkohol memang memiliki efek antiseptik yang mampu membunuh bakteri penyebab infeksi. Akan tetapi, penggunaan alkohol untuk membersihkan luka ternyata tidak dibenarkan. Karena alkohol dapat merusak jaringan sehat disekitar luka serta menimbulkan rasa perih hingga memicu peradangan.
Alih-alih mempercepat pemulihan, alkohol untuk luka justru berpotensi membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih lama. Hal yang sama juga dapat terjadi saat Anda menggunakan cairan antiseptik yang mengandung hidrogen peroksida, seperti dilansir pada laman Cleveland Clinic.
BACA JUGA: Mau Tahu 3 Manfaat Membiasakan Jalan Tanpa Alas Kaki? Ternyata Bikin Senang Hati
Lantas, bagaimana cara memiliki cairan pembersih luka yang aman? Melansir dari National Health Service dan nursingtimes.net, berikut pembahasannya.
1. Air
Air dapat digunakan sebagai pembersih luka alami. Terutama pada kasus luka ringan atau goresan kecil yang tidak menimbulkan perdarahan hebat. Akan tetapi, Anda perlu hati-hati dalam memilih air yang digunakan. Pilihlah air yang biasa digunakan untuk minum. Hindari penggunaan air keran atau air sungai untuk menghindari kontaminasi bakteri pemicu infeksi pada luka.
2. Povidone iodin
Povidone iodin atau betadine merupakan cairan yang paling sering digunakan untuk membersihkan luka. Sebab, cairan ini memiliki efek anti mikroba yang bisa mencegah penyebab infeksi, seperti bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus), dermatophytes, jamur, dan virus. Anda bisa menggunakan cairan betadine untuk luka terbuka akibat gigitan, tusukan, goresan, dan luka tembak.
BACA JUGA: 7 Jenis Bahaya di Tempat Kerja yang Bisa Timbulkan Risiko Penyakit
Akan tetapi, penggunaan betadine sebaiknya tidak digunakan selama lebih dari 7 hari berturut-turut. Sebab, agen sitotoksik pada povidone iodine dapat memperlambat waktu penyembuhan. Tak hanya itu, cairan ini juga bisa menyebabkan iritasi, kering, dan perubahan warna kulit.
3. Natrium Klorida atau Saline
Disebut juga sebagai air infus, natrium klorida yang memiliki kandungan 0,9% dapat menjadi pilihan cairan pembersih yang paling aman pada hampir semua jenis luka. Pasalnya, cairan NaCL memiliki sifat yang mirip dengan air dengan kadar toksik yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan pembersih lainnya, sehingga tidak akan mengganggu proses penyembuhan.
NaCL juga tidak berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada kulit atau mengubah kadar flora di kulit. Meski begitu, NaCL tidak memiliki fungsi antibakteri, sehingga tidak bisa digunakan untuk membersihkan luka nekrosis atau luka yang kotor.
BACA JUGA: Bau Ketiak bikin Anda Tidak Pede? Coba Terapkan 5 Tips Berikut ini
4. Octenidine
Cairan octenidine dapat digunakan untuk membersihkan luka pada permukaan kulit, kecuali luka yang berada di dekat saluran sinus. Octenidine juga mampu mempercepat proses penyembuhan luka setta ampuh mencegah infeksi bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) dan S. aureus.
Itulah tadi pembahasan tentang empat jenis cairan pembersih luka yang ampuh. Jika Anda mengalami luka yang kronis atau terbuka lebar, segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Anti Ribut Club! Ini 5 Rekomendasi Drama Korea dengan Karakter Introvert
-
5 Rekomendasi Film SpongeBob SquarePants, Banyak Petualangan Seru
-
Bongkar Sisi Lain Karakter, Inilah 3 Prekuel Film yang Harus Kamu Tonton
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
Health
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!