Ilustrasi awan (Pixabay/photo-graphe)
Kumaktubkan doa dalam diam bersama derai tangis yang tak bersua
Penyesalan mulai menghakimi
Pada jiwa yang terkulai mati akan rasa
Aksa kelabu kian tertutupi kabut pilu
Menembus palung kalbu
Membentuk rindu yang kian menggunung
Menyingkap birai tangga penantian
Menahan kerinduan yang teramat dalam
Berapa lama lagi aku bertaruh dalam anganku
Hingga aku terbantai dalam angan-angan
tentangmu
Berapa lama lagi aku berjuang demi impian masa depan bersamamu
Hingga aku lupa bahwa namaku tak lagi ada di hatimu
Tag
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Ramai Brand Hijau Bohongan: Kamu Sedang Jadi Korban Greenwashing?
-
Nasib Tragis Luffy di Elbaf: Spekulasi Panas Kalangan Penggemar One Piece
-
Bumi Watu Obong Jadi Wajah Budaya Gunungkidul di Malam Puncak Mataf Unisa
-
Divonis 9 Tahun, Vadel Badjideh Tetap Ngeyel dan Tolak Mengaku Bersalah
-
Gak Perlu Panik! Ini Cara Mudah Nabung Buat Pernikahan Meski Gaji Pas-pasan