Ilustrasi cinta (pixabay.com/free-photos)
Waktu yang kian melaju bersama harap-harap cemas penantian
Cahaya terang kupandang dari celah bilik kamarku
Deru ombak samudera biru menyapa
Angin sejuk menerpa selendang di bahuku
Kakiku melangkah memantapkan raga yang sudah tak sabar ingin berjumpa
Berdebar jantungku kala rupanya mengisi tiap memori
Paras tampan dan senyum menawan
Ahhh
Sungguh kini aku tersenyum
Dalam buaian hati yang dilanda cinta
Sungguh tak sabar lagi ingin bertemu pada
dikau wahai tambatan hati
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
Sastra
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit