Waktu yang kian melaju bersama harap-harap cemas penantian
Cahaya terang kupandang dari celah bilik kamarku
Deru ombak samudera biru menyapa
Angin sejuk menerpa selendang di bahuku
Kakiku melangkah memantapkan raga yang sudah tak sabar ingin berjumpa
Berdebar jantungku kala rupanya mengisi tiap memori
Paras tampan dan senyum menawan
Ahhh
Sungguh kini aku tersenyum
Dalam buaian hati yang dilanda cinta
Sungguh tak sabar lagi ingin bertemu pada
dikau wahai tambatan hati
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
Sastra
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik