Ilustrasi Pria Frustrasi. (Pixabay)
Aku masih asyik duduk sendiri di kursi tamu.
Malam yang sepi saat orang-orang sudah tidur.
Suasana hening dan cuaca terasa dingin sampai ke tulangku.
Hanya suara jarum jam yang terdengar di telingaku.
Kesunyian malam di tempat tinggalku.
Tanah kelahiranku sebuah daerah pelosok yang jauh dari kebisingan.
Membuat aku merasa aman.
Dan tidur malam pun akan terasa lelap.
Aku mencoba menguras pikiranku malam ini.
Memikirkan nasibku akan masa depan.
Menyusun strategi demi langkah-langkah hari esok.
Semoga selalu memberi keberkahan.
Malam makin sunyi.
Mataku pun kini mulai menggoda.
Tubuhku jua terasa berat untuk terus duduk.
Aku coba baringkan badan.
Kesunyian malam, semoga mimpi indah saat di penghujung malam nanti.
Nipa, 6 Agustus 2021
Tag
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
Bagaimana Kolaborasi Antarjurusan Mengukir Inovasi dari Sudut Sastra?
-
Diam-Diam Romantis, Nagita Slavina Bikin Puisi Cinta Menyentuh untuk Raffi Ahmad
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
Sastra
Terkini
-
Thom Haye, Eliano Reijnders dan Indonesian Connection yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
6 Rekomendasi Drama China Genre Romance yang Dibintangi Mantan Member R1SE
-
Ulasan Film Keluarga Super Irit, Adaptasi Komik Asal Korea Selatan
-
Review Film Rust: Jauh Lebih Menyakitkan Kisah di Balik Layarnya
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru