Kemiskinan terkadang membuat seseorang menjadi gelap mata. Nekat melakukan beragam upaya. Entah yang dilakukannya itu dilarang dalam ajaran agama ataukah tidak.
Saya merasa yakin, tak ada satu orang pun di dunia ini yang ingin menjadi orang miskin. Maka, salah satu cara agar kita tidak miskin adalah berusaha bekerja pantang menyerah, dan tidak lupa berdoa, memohon kepada Allah agar dipermudah segala urusan kita.
Bekerja memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan bekerja, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Yang terpenting, dalam bekerja atau menjemput rezeki-Nya, setiap orang harus berusaha untuk menghindari cara-cara terlarang. Korupsi, mencuri, atau menjual harga diri misalnya.
BACA JUGA: Ulasan Buku Harmoni di Negeri Seribu Agama, Pentingnya Toleransi dalam Masyarakat
Bicara tentang kemiskinan yang biasa dialami oleh rakyat kecil, ada sebuah kisah menarik yang bisa kita renungi pesan-pesannya. Kisah tersebut saya temukan dalam buku ‘Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah’ karya Hamsad Rangkuti, seorang pengarang senior yang telah banyak melahirkan karya-karya bermutu.
‘Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah’ adalah salah satu cerita pendek karya beliau yang mengisahkan tentang gadis muda berusia enam belas tahun dan masih perawan. Yang mengejutkan, ia berniat menjual dirinya kepada laki-laki yang berani membayarnya dengan tarif tertinggi.
Untuk melancarkan aksinya, gadis muda tersebut mendatangi sebuah hotel mewah di pusat kota. Lalu meminta kepada petugas hotel untuk menemui para lelaki yang menginap di hotel tersebut dan melakukan penawaran (tarif) tertinggi. Satu per satu tamu pun didatangi petugas hotel. Namun si gadis masih menolak dan minta tarif yang lebih tinggi lagi.
Hingga akhirnya, seorang tamu berani membayar gadis tersebut dengan tarif tinggi. Di akhir cerita, terkuaklah sebuah rahasia besar mengapa gadis muda itu rela menjual dirinya. Ternyata ia sedang butuh uang banyak untuk mengobati ibunya yang sedang sakit.
BACA JUGA: Beragam Gaya Kencing yang Aneh dalam Buku 'Serdadu dari Neraka'
Kisah yang dialami gadis muda yang nekat menjual harga dirinya tersebut menyiratkan pesan berharga kepada kita. Bahwa sekeras apa pun hidup, mestinya kita tetap harus berusaha mencari pekerjaan yang tidak melanggar norma dan hukum agama.
Kisah gadis muda yang rela menjual harga dirinya tersebut juga menjadi sebuah tamparan keras bagi pihak rumah sakit dan para dokter, termasuk pihak pemerintah, agar jangan mempersulit rakyat kecil yang tak punya uang untuk berobat dengan mudah dan tidak mahal. Jangan sampai hanya karena tidak punya uang, rakyat tidak dapat berobat (karena ditolak pihak rumah sakit) hingga akhirnya meregang nyawa.
Cerpen-cerpen menarik lainnya bisa dibaca langsung dalam buku terbitan Senja (Yogyakarta, 2016) ini. Misalnya cerpen ‘Sampah Bulan Desember’ yang mengkritisi kondisi kali atau sungai Ciliwung yang begitu keruh dan menjadi tempat orang-orang membuang sampah. Ada juga cerpen ‘Suara-Suara’ yang menceritakan seorang pemimpin yang kehilangan suaranya ketika sedang berpidato di depan umum. Selamat membaca dan merenungi pesan-pesan menarik dan berharga dalam buku ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Guru Aini, Kisah Perjuangan Guru dan Murid
-
Memahami Hakikat dan Peran Ulama dalam Buku "Imajinasi Ba'da Subuh"
-
Ulasan Buku Harmoni di Negeri Seribu Agama, Pentingnya Toleransi dalam Masyarakat
-
Pasar Buku Wilis, Surganya Pencinta Buku Murah di Malang
-
Beragam Gaya Kencing yang Aneh dalam Buku 'Serdadu dari Neraka'
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
SMKN 2 Bawa Nama Kota Pahlawan ke Kancah Futsal Nasional AXIS Nation Cup!
-
Panci Berdentang di Monas: Seruan Keras Tolak MBG dari Emak-Emak
-
Potret Jacob Elordi sebagai Monster di Film Frankenstein, Intip Trailernya!
-
Low Budget, High Style: Rahasia Fashion Hemat ala Anak Muda Kekinian
-
Diabaikan Kluivert, Ivar Jenner Justru Masuk Skuad Timnas untuk SEA Games