Pernah merasa ditolak oleh takdir padahal sudah all out dalam mengerahkan segala upaya? Kecewa pastinya. Semua orang mungkin pernah mengalami hal ini. Kalau tidak pernah kecewa dalam hidup justru arti dari kehidupan itu perlu dipertanyakan. Karena terkadang kekecewaan adalah tanda bahwa kita masih memiliki harapan.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Buya Hamka di buku yang berjudul Dari Lembah Cita-Cita ini. Bahwa rasa sakit dalam memperjuangkan cita-cita itu justru bisa menjadi sumber kekuatan dan keberanian yang besar.
Seseorang yang telah menjalani berbagai jenis rasa sakit di dalam hidupnya akan menjadi seorang manusia dengan hati yang kuat, yang tidak mudah goyah oleh hal-hal yang remeh. Mereka punya kekuatan yang menakutkan.
Mereka punya pemantik agar selalu bisa semangat dalam mengejar tujuan dan tidak cepat puas dengan pencapaian yang telah diraih.
Sebagaimana Buya Hamka, yang pergi seorang diri meninggalkan tanah kelahirannya karena ditolak mengajar di sebuah lembaga.
Sosok Buya merasa sangat kecewa, utamanya kepada diri sendiri karena penolakan tersebut yang beralasan bahwa ia tidak memiliki kualifikasi akademis formal. Maka berangkatlah Buya ke Mekkah, seorang diri. Bermodalkan rasa nekad dan juga tekadnya yang telah bulat.
Di sana, ia mempelajari banyak hal dan mengasah skill. Mulai dari bahasa Arab, Al Qur'an dan Hadist, hingga sejarah Islam.
Berkat kegigihannya dalam menuntut ilmu, akhirnya Buya bisa membuktikan bahwa dirinya sosok yang kapabel. Ia pantas untuk mengajar, bahkan di kemudian hari menjadi salah seorang tokoh yang banyak menuliskan buku.
Sosok Buya Hamka juga dikenal sebagai seorang pahlawan nasional karena semasa hidupnya ia didedikasikan untuk bangsa dan agamanya. Seseorang yang dulunya betul-betul terlibat aktif dalam perjuangan melawan penjajah. Dialah mujahid, da'i sekaligus sastrawan yang melahirkan karya yang hingga hari ini masih dibaca oleh begitu banyak orang.
Satu pesan yang betul-betul ditekankan oleh Buya, bahwa tauhid adalah kunci segalanya bagi umat Islam. Dari Lembah Cita-Cita ini, ada banyak petuah tentang ketabahan dalam menerima penderitaan. Tabah dalam memikul segala tanggung jawab.
Dalam perjalanan meraih cita-citanya, Buya Hamka sangat terinspirasi dengan para Sahabat yang teguh dengan keyakinannya. Tentang mereka yang berhijrah dam meninggalkan masa lalu yang tidak bernilai. Mereka yang yakin bahwa setiap jengkal bumi beserta segala isinya adalah bumi kepunyaan Allah, Tuhan Semesta Alam.
Buya Hamka berpesan juga dalam buku ini bahwa kita harus jadi anak muda yang mau berjuang. Jangan jadi generasi yang letoy, lemah, dan mudah goyah.
Nah bagi kamu yang lagi galau dan berada dalam persimpangan jalan saat berusaha untuk meraih tujuan hidupmu, baca buku ini deh.
Tulisan Buya Hamka tidak hanya sekedar memberi semangat yang berisi omong kosong, tapi ada banyak keteladanan yang bisa kamu contoh dari upaya beliau dalam meraih cita-cita. Biar kamu juga bisa jadi pemuda yang punya semangat juang sebagaimana sosoknya!
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Resensi Buku 'Menua dengan Gembira' Karya Andina Dwifatma
-
Readingalam, Komunitas Pencinta Buku Kota Malang
-
Jejak Kehidupan Nyai di Hindia Belanda dalam Buku Karya Reggie Baay
-
Ulasan Buku 'Berkata Baik Atau Diam' Mengenal Adab yang Baik
-
Bakti Anak pada Orang Tua dalam Buku 'Ibuku Hitam, Ibuku Sayang'
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Raih 57 Juta Views, Play Dirty Masuk Top 10 Film Terpopuler di Prime Video
-
Disarankan Profesor IPB: Ini Cara 'Melatih' Sistem Imun Anda dengan Makanan Fermentasi
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
-
Nova Arianto Promosi, Siapa Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia U-17?
-
Bukan Cuma Wortel, 5 Buah Ini Ternyata 'Skincare' Alami buat Matamu