Kesan pertama waktu aku lihat Buku Minta Dibanting karya Kak Nadlifa Allya Tsana, atau yang kerap disapa dengan nama penanya yaitu Rintik Sedu, mataku langsung menyipit gitu, guys!
Di kepalaku langsung berisi tanda tanya besar, kayak, huh, kali ini apa lagi? Soalnya judulnya itu anti mainstream banget. Aku waktu pertama kali baca judulnya aja langsung penasaran, kepo gitu. Yakin kalian nggak penasaran?
Buku Minta Dibanting menggunakan kertas cover yang tebal, jadi buat nyobek kertasnya itu gampang. Kalau misal ada halaman yang isi atau tullisannya cocok buat seseorang, entah gebetan, teman, atau siapa pun itu, langsung sobek aja, terus kirim, deh, ke sasaran kalian, buat ngode gitu, misalnya. Haha.
Buat kalian yang kepo isi dari Buku Minta Dibanting, kalau menurut aku buku ini sebenarnya berisi beberapa kumpulan puisi gitu. Di dalam Buku Minta Dibanting itu sendiri terdapat beberapa kata puitis yang berhubungan dengan kehidupan para jomblo yang menggelitik, dan bisa bikin senyam-senyum sendiri kayak orang gila. Hahaha.
Buku Minta Dibanting kalau menurut versiku, isinya itu juga mengajarkan kita supaya nggak mudah baper, maupun petuah agar kita bisa move on. Emang, ini buku kadang-kandang benaran minta dibanting, tapi kalau dibanting juga sayang. Takutnya rusak, kan eman ya? Udah nabung susah-susah buat beli bukunya, eh malah dibanting beneran.
So far, untuk keseluruhan buku ini mantap, sih! Buku ini paling cocok buat kalian yang ingin ngode seseorang terus tinggal nyobek halaman yang isinya sesuai dengan target, aku yakin hal itu bakal keren banget, asli! Pas banget buat kalian yang jomblo-jomblo, yang belum bisa ngelupain masa lalu, alias belum bisa move on, dan mungkin buat kalian yang lagi penasaran gimana rasanya jadi jomblo. Buahahaha. Bercandaaa.
Terus, yang nggak kalah penting, bagian yang paling, paling, dan paling aku suka dari buku ini adalah kata-kata di dalam buku ini, tuh, bagus buangettt. Kayak fresh dan unik gitu, jadi mata aku pas baca tulisan-tulisan di buku ini, tuh, bikin happy terus.
Ada salah satu cuwitan dari Buku Minta Dibanting ini yang paling aku suka. Isinya, tuh, gini, “Yang lebih menyakitkan dari ditinggal pas lagi sayang-sayangnya adalah dibenci karena ketahuan sayang diam-diam.” Hahaha, sadis, tapi lucuu. Sebenarnya nggak hanya itu aja, sih, yang menarik. Tapi, kalau aku sebutin semua bakal panjang ini artikel.
Baca Juga
-
Tawa yang Berisiko! Kenapa Sarkasme Mahasiswa Mudah Disalahpahami Otoritas?
-
Jebakan Flexing! Ketika Bahasa Ilmiah Cuma Jadi Aksesori Pamer Kepintaran
-
Fenomena Bubble Kampus! Saat Eksklusivitas Prodi Mencekik Jaringan dan Ide
-
Kesesatan Berpikir Generasi: Predikat Tak Harus Verba, Kenapa Kita Salah?
-
Ekonomi Bahasa Gen Z! Galgah Adalah Shortcut Anti-Ribet Komunikasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'Septihan', Kisah Jihan dalam Menaklukan Sang Pujaan Hati
-
Review Buku 'Normal People', Kisah Cinta Dua Remaja yang Beda Kelas Sosial
-
Ulasan Novel Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982: Praktik Misogini di Korea yang Masih Relevan hingga Kini
-
Ulasan Buku The Book of Ivisible Questions: Bahas Cinta hingga Hidup Monoton
-
Harmonisasi Bahasa Tubuh dalam Buku 'The Body Language'
Ulasan
-
Cinta Tulus di Penghujung Ajal, Film Sampai Titik Terakhirmu Sedih Banget!
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Setelah Suzume, Makoto Shinkai Bikin Pengumuman Mengejutkan Soal Proyek Film Selanjutnya
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
Terkini
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
-
Blak-blakan, Raisa Sebut Lagu Si Paling Mahir Berisi Sindiran Halus?
-
Bikin Geger Publik, Helwa Bachmid Bongkar Pernikahan Siri dengan Habib Bahar
-
Bukan Cuma Penyakit Orang Tua, Ini 5 'Jurus Sakti' Biar Gak Kena Pneumonia
-
Di Balik Ucapan Hari Ayah: Fakta Mengejutkan Indonesia Negara dengan Tingkat Fatherless Tinggi