Apa penyesalan terbesar yang pernah kamu alami? Semua orang tentu pernah menyesali sesuatu. Paling tidak, sekali seumur hidup. Hal tersebut kadang menjadi bayang-bayang kelam yang kerap menghantui di masa depan.
Bagi Maria, penyesalan itu adalah ketika menolak kesempatan untuk berkenalan dengan sosok yang begitu ia kagumi saat ia remaja.
Ia jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada seorang anak lelaki yang selalu bersamanya dalam sebelas menit perjalanan menuju sekolah.
Bagi Maria yang tidak pernah mengalami hal-hal yang istimewa dalam hidup, kehadiran anak lelaki tersebut selalu membuatnya bersemangat.
Pada suatu hari, anak lelaki itu ingin meminjam pensil Maria. Namun saking groginya, Maria malah menghindar karena terlalu malu dan gugup untuk menghadapi anak lelaki tersebut.
Malangnya, hari itu adalah hari terakhir ia bisa menyaksikan sosok yang ia kagumi karena anak tersebut harus pindah ke kota yang jauh. Sejak saat itulah, Maria sangat menyesal pada dirinya sendiri.
Saat beranjak dewasa, berkali-kali ia harus membuat keputusan yang salah dan kembali menyesal. Termasuk saat ia dengan polosnya menerima ajakan untuk merantau dan menjadi penari kafe dengan bayaran yang sedikit.
Namun Maria tidak puas dengan pekerjaan tersebut. Keinginannya untuk melakukan pembuktian bahwa dia bisa menjadi gadis kampung yang sukses di perantauan membuat ia akhirnya tergiur untuk mengambil jalan pintas sebagai seorang pelacur.
Terlepas dari banyaknya keputusan keliru yang pernah dilakukan oleh Maria, yang membuat tokoh ini menarik adalah keinginannya untuk terus belajar dan mencari tahu tentang sesuatu yang tidak dipahaminya. Ia sangat rajin membaca buku di perpustakaan.
Selain itu, ia secara rutin menuliskan pemikiran-pemikirannya di buku harian. Lewat buku harian inilah, saya menangkap kesan tentang betapa Maria adalah pribadi yang amat cerdas dan tangguh.
Ia punya cita-cita yang tinggi dan berani menanggung seluruh risiko yang menghadangnya. Meskipun risiko tersebut menuntut pengorbanan yang tidak sedikit.
Termasuk ketika ia harus kehilangan makna tentang cinta sejati. Kehidupan Maria sebagai pelacur yang profesional dengan bayaran mahal akhirnya membuat ia perlahan mati rasa dengan hal-hal yang bersifat emosional.
Hingga suatu ketika ia bertemu dengan seorang seniman sukses bernama Ralf. Melalui sosok inilah, Maria kembali mendefinisikan ulang arti kehidupan dan spiritualismenya.
Bersama Ralf, ia kembali menemukan cahaya dalam dirinya setelah sekian lama berkubang dalam kegelapan.
Secara umum, novel ini mampu mengajak pembaca untuk berpikiran terbuka dan memperluas cara pandang tentang kehidupan.
Meskipun ada beberapa pembahasan yang agak sensitif mengenai seksualitas, dunia pelacuran, dan pergaulan bebas, sehingga membuat novel ini tidak disarankan bagi pembaca yang masih di bawah umur.
Namun terlepas dari hal-hal di atas, penulis mampu mengemas sesuatu yang terkesan tabu, menjadi sebuah cerita yang sarat akan renungan. Novel ini bisa membantu pembaca untuk menggali sisi tergelap manusia sebagai bahan untuk introspeksi diri.
Demikianlah ulasan singkat mengenai novel berjudul 'Sebelas Menit' karya Paulo Coelho. Bagi pembaca yang menyukai karya-karya dari Paulo Coelho, novel ini jangan sampai dilewatkan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
9 Potret Aura Cinta, Remaja Viral yang Berdebat dengan Dedi Mulyadi
-
Ulasan Novel Rasuk: Iri Hati, Amarah, dan Penyesalan yang Terlambat
-
Dedi Mulyadi Bicara Soal Aura Cinta Dan Remaja : Problemnya Kini Makin Akut Dan Ngeri
-
Dedi Mulyadi Melunak usai Ngotot Berdialog, Sebut Aura Cinta Bukan Anak SMA dan Berstatus Bintang
-
HP Aura Cinta Saat Adu Argumen dengan Dedi Mulyadi Jadi Sorotan, Gaya Mewah Tapi Nol
Ulasan
-
Review Anime Kaiju No. 8, Kekuatan Monster Jadi Harapan Terakhir
-
Review Emergent City: Dokumenter Soal Gentrifikasi dan Perlawanan Warga
-
Taman Nasional Bunaken, Populer karena Kekayaan Flora dan Fauna Bawah Laut
-
Review Film Havoc: Aksi Brutal Detektif Korup yang Bikin Deg-degan!
-
Ulasan Novel Rasuk: Iri Hati, Amarah, dan Penyesalan yang Terlambat
Terkini
-
Jung Kyung Ho Bisa Lihat Hantu? Intip 3 Tokoh Unik di 'Oh My Ghost Clients'
-
Tak Peduli Omongan Orang, NEXZ Pilih Jadi Diri Sendiri di Lagu Baru O-RLY?
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Treasure Bersiap Kunjungi Indonesia untuk Tampil di Allo Bank Festival 2025