'Partikel' adalah novel keempat dari serial Supernova karya Dee Lestari. Novel yang pertama kali terbit pada tahun 2012 ini menceritakan kisah petualangan Zarah Amala, seorang gadis yang berusaha menelusuri keberadaan ayahnya yang menghilang.
Sejak kecil, Zarah memang sangat mengolakan Firas, sang ayah. Firas adalah seorang dosen sekaligus ahli mikologi yang punya ketertarikan mendalam untuk meneliti beberapa jenis jamur.
Namun, suatu ketika, secara misterius Firas dinyatakan hilang. Sepeninggal sang ayah, Zarah merasa sangat kehilangan. Tapi karena hubungan yang mendalam itulah, Zarah kemudian meniti jalan yang sama dengan ayahnya. Zarah akhirnya bertansformasi menjadi seorang naturalis sejati.
Ia keluar masuk hutan untuk meneliti, ia sempat menjadi wildlife fotografer, bahkan pernah terlibat dalam proyek konservasi orang utan yang nyaris punah.
Dalam rangka mencari ayahnya, Zarah mengunjungi beberapa tempat hingga negara yang berbeda. Salah satunya adalah London, tempat di mana ia mengalami pengkhianatan oleh sahabat dan kekasihnya sendiri.
Secara umum, saya suka dengan karakter Zarah yang digambarkan sebagai seorang alpha-female yang mandiri, cerdas, dan kritis.
Di antara keluarganya yang religius, ia ibarat sebuah anomali. Zarah kerap mempertanyakan setiap aturan dan nilai-nilai yang dianut oleh mereka.
Ia dilabeli dengan berbagai stereotip yang kurang menyenangkan sebagai seseorang yang dianggap telah sesat dan ateis. Tapi ketika membaca sudut pandang Zarah mengenai aspek spiritualisme, saya bisa sedikit paham mengenai pemikirannya yang subversif tentang agama.
Hal itu tak lepas dari didikan ayahnya yang memang tidak pernah mengajarkan Zarah mengenai nilai-nilai agama sejak kecil. Kenyataan tersebut lantas menimbulkan polemik ketika sepeninggal sang ayah, ia hidup dalam naungan keluarga ibu yang sangat agamis.
Maka Zarah memutuskan untuk pergi. Ia menjelajah ke berbagai tempat dan banyak peristiwa yang mencengangkan. Di bagian akhir, alur cerita kemudian membawa Zarah pada jalinan benang merah yang menghubungkan antara dirinya dan tokoh-tokoh lain dari serial Supernova sebelumnya. Yakni Gio, Bodhi, dan Elektra.
Dari keseluruhan seri Supernova, novel Petir ini adalah salah satu yang paling page-turning karena keseruannya. Satu persatu misteri yang menggantung di seri sebelumnya mulai terungkap di novel ini.
Pembaca bisa mulai menerka ke mana alur dari konflik yang ingin dibawa oleh Dee pada novel ini. Bagi saya, membaca serial novel Supernova ini sensasinya mirip ketika sedang nonton serial Marvel di mana tiap tokohnya adalah superhero yang nantinya bakal dipertemukan kembali dalam satu universe.
Bagi pembaca yang menyukai novel genre fantasi dan sci-fi tipis-tipis, rasanya wajib banget buat baca seri Supernova yang keempat ini!
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Petir, Kisah Unik Gadis dengan Kemampuan Mengendalikan Listrik
-
Ulasan Novel The Sinden: Kisah Absurd Pesinden bernama Dingklik Waranggana
-
Review Novel 'Hello, Cello', Pertemuan Kembali Dua Individu dalam Versi Terbaik
-
Ulasan Novel Gadis Minimarket: Ketika Keiko Dianggap Tidak Normal
-
The Privileged Ones, Ketika Keterbatasan Tidak Menghambat Meraih Impian
Ulasan
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
-
Ulasan Novel Beside You: Takdir sebagai Pemeran Pengganti
-
Mercusuar Cafe & Resto: Pesona Kastil Iblis Cocok untuk Pencinta Gotik!
-
Reality Show Paling Gila, Adu Nyawa Demi Rating dalam Film The Running Man
-
Lafayette Coffee & Eatery: Nongkrong Cantik ala Princess Dubai di Malang!
Terkini
-
ARTJOG 2026 Angkat Tema Ars Longa: Generatio Dorong Seni Lintas Generasi
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Lupakan Smartwatch Mahal! 7 Jam Tangan Pintar Terbaik di Bawah Rp 400 Ribu yang Bikin Gaya Maksimal
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?
-
Menghidupkan Makna Pendidik Melalui Pengalaman Guru Gen Z Salah Berlabuh