"Violet Evergarden" adalah salah satu anime favorit saya. Serial nime yang diproduksi oleh Kyoto Animation (KyoAni) hadir dengan cerita yang brilian dan memukau. Pada tahun 2018, anime ini meraih penghargaan dari Tokyo Anime Awards, Crunchyroll, dan Anime Trending Awards.
Serial ini juga mendapatkan respons positif dari penonton, membuktikan kemampuan luar biasa dari Kyoto Animation dalam menciptakan kisah emosional yang meraih tempat khusus di hati saya.
Keinginan saya untuk menyaksikan lebih banyak dari dunia "Violet Evergarden" membawa saya untuk menonton "Violet Evergarden: the Movie" yang tayang pada tahun 2021 di Netflix.
Film ini mengambil inti dari cerita Violet Evergarden, menggabungkan tiga kisah menjadi satu, mengikuti perjalanan Daisy, cucu dari Ann yang pernah muncul dalam episode kesepuluh di serial dengan kisah yang sangat emosional.
Selain itu, ada Yurith, seorang anak laki-laki yang mengidap penyakit serius, dan tentu saja, Violet sendiri. Violet adalah seorang boneka ingatan otomatis yang memasuki profesi ini setelah diberhentikan dari militer. Tugasnya adalah membantu orang lain menulis surat sambil mencoba memahami makna sebenarnya dari frasa "Aku mencintaimu".
Ulasan Anime Violet Evergarden
Meskipun film ini merupakan sekuel dari serial anime, film ini berhasil memberikan gambaran singkat tentang dunia Violet Evergarden kepada penonton yang baru.
Film ini mencakup tujuan dan sejarah Auto Memory Dolls dengan ringkas, sambil menyajikan kilas balik dan latar belakang yang efektif. Saya menikmati perjalanan karakter-karakter dalam film ini, meskipun ada momen-momen di mana film terasa agak panjang dan berlarut-larut.
Pilihan untuk fokus pada tiga kelompok karakter yang berbeda dan durasi film selama dua jam membuat intensitas emosi karakter terasa kurang dalam dibandingkan dengan film pendek sebelumnya yang berfokus lebih tajam. Inilah mengapa saya tidak menangis sebanyak yang saya harapkan.
Meskipun demikian, saya tetap merasa bahwa ketiga cerita ini memiliki makna tersendiri. Film ini menggambarkan bagaimana ketiga karakter ini mengatasi cobaan dan akhirnya berdamai dengan diri mereka sendiri. Khususnya untuk Violet, film ini adalah puncak dari perjalanannya dalam proses penyembuhan.
Awalnya, dia sangat terpukul dan terluka oleh kehilangan Gilbert, mayor tentara yang sangat ia cintai dan satu-satunya sosok yang selalu ada untuknya. Namun, melalui perannya sebagai Auto Memory Doll, dia belajar lebih banyak tentang emosi dan nuansa, membantu orang lain menyampaikan perasaan mereka melalui surat.
Proses ini membantu Violet tumbuh tidak hanya secara emosional, tetapi juga membantu dia mengatasi kesedihannya karena kehilangan Gilbert.
Puncak dari perjalanan Violet terjadi dalam "Violet Evergarden: the Movie". Kini, Violet telah menjadi gadis dewasa yang percaya diri, yang dapat mengekspresikan dirinya dengan mudah, bahkan dengan lelucon dan komentar sarkastik.
BACA JUGA: Nicholas Saputra Mendadak Live tapi Mode Hening Bikin Geger: 10 Ribu Penonton Kena Silent Treatment
Ini adalah perubahan yang signifikan dari dirinya yang canggung dan terisolasi di awal seri. Meskipun dia telah berkembang, Violet tetap memiliki perasaan yang mendalam terhadap Gilbert, yang selalu menjadi pendukungnya, bahkan ketika dia diasingkan oleh militer.
Namun, ketika berita bahwa Gilbert mungkin masih hidup mencuat, Violet sangat mendambakan bertemu dengannya, karena rindu yang mendalam terhadapnya.
Pengembalian Gilbert adalah momen yang sangat dinanti-nantikan, karena dia memiliki dampak besar pada Violet dan menjadi sangat penting dalam hidupnya. Ini juga memberikan kesempatan bagi Violet untuk berdamai dengan masa lalunya.
Meskipun terdapat perbedaan dalam penggambaran Violet antara film tahun 2020 ini dan film spin-off, yang membuat karakter ini tampaknya telah melupakan Gilbert, saya melihat ini sebagai usaha para pembuat film untuk mengeksplorasi sisi emosional Violet yang lebih dalam.
Film ini dipenuhi dengan ilustrasi yang memukau, dengan latar belakang yang terasa seperti lukisan cat air yang indah dan karakter yang dirancang dengan indah. Ada momen di film di mana tampilan banyak bunga bugenvil terlihat seolah-olah mereka muncul dari sebuah lukisan realistis.
Pemandangan ini sangat memesona, bahkan sampai-sampai saya ingin mencetak dan membingkainya untuk ditempatkan di dinding.
Meskipun ada beberapa perubahan kualitas dalam model karakter di beberapa bingkai yang bisa mengganggu pada beberapa momen, secara keseluruhan, film ini adalah sebuah karya seni animasi yang memanjakan mata.
Animasi ini juga berhasil menyampaikan emosi karakter dengan sangat baik, terutama melalui ekspresi mata yang indah dan emosional.
Meskipun saya hanya menitikkan air mata dan tidak sepenuhnya menangis sebagaimana yang saya harapkan, saya tetap menyukai film ini karena melihat perjalanan karakter Violet. Tanpa memberikan terlalu banyak bocoran, film ini berhasil menggabungkan banyak elemen yang belum terselesaikan.
Saya merasa sangat terharu melihat perkembangan Violet sepanjang film ini. Seperti melihat seorang anak yang canggung dan tidak percaya diri tumbuh menjadi gadis dewasa yang percaya diri dan mampu menghadapi situasi dengan kepala dingin.
Kesimpulannya, "Violet Evergarden: the Movie" adalah suatu pencapaian dalam dunia anime. Dengan cerita yang penuh emosi, pertumbuhan karakter yang menakjubkan, dan visual yang memukau, film ini adalah pengalaman yang patut diapresiasi, bagi yang ingin merasakannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS