Penggunaan headset dan earphone pada anak-anak dan orang dewasa bisa mempengaruhi kesehatan pendengarannya.
Kebanyakan anak-anak dan remaja saat ini memiliki kebiasaan mendengarkan musik hingga berjam-jam bahkan dengan volume yang cukup keras, hal tersebut jelas sangat tidak baik bagi kesehatan pendengarannya.
Padahal untuk bersosialisasi dan belajar membutuhkan pendengaran yang baik, sangat disayangkan jika anak-anak dan remaja tidak menjaga kesehatan pendengarannya.
Walaupun headset membantu untuk berbagai aktivitas. Seharusnya memperhatikan hal-hal penting untuk menjaga kesehatan pendengaran. Simak tips berikut agar dalam penggunaan headset tetap aman bagi telinga dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
1. Rajin Bersihkan Telinga Secara Rutin
Penggunaan headset bisa menyebabkan kotoran telinga menumpuk. Apabila kotoran pada telinga sampai menumpuk, resiko akan infeksi pada telinga bisa terjadi. Hal tersebutlah yang harus dilakukan secara rutin untuk membersihkan telinga terutama yang sering menggunakan headset.
Bagian yang perlu dibersihkan adalah bagian luar telinga menggunakan cotton bud. Usahakan tidak membersihkan bagian dalam telinga karena dapat mendorong semakin kedalam.
Agar bagian dalam telinga dapat dibersihkan, melunakkan kotoron telinga bisa menggunakan obat tetes khusus yang biasa dijual di apotek. Setelah dua atau tiga hari kemudian, teteskan air hangat ke dalam saluran telinga yang sebelumnya sudah diteteskan obat khusus pelunak kotoran telinga. Setelah itu, miringkan kepala dan biarkan saja kotoran keluar dari saluran telinga. Ketika kotoran telinga keluar dan sudah kering, bersihkan saluran telinga menggunakan handuk bersih.
2. Mengatur Volume Headset
Untuk bisa menjaga kesehatan telinga perlu diatur tingkat volume saat menggunakan headtset. Usahakan mendengarkan musik atau suara dari headset dengan volume dibawah 60 persen. Tujuannya agar tetap terjaga kondisi kesehatan telinga.
3. Rutin Membersihkan Headset
Jangan lupakan pentingnya membersihkan headset yang digunakan secara rutin. Hal tersebut agar headset selalu bersih dan juga mencegah bakteri atau kuman yang berkembang biak.
Untuk membersihkan headset sangatlah mudah. Beberapa bahan-bahan yang perlu disiapkan mulai dari sikat gigi, lap kering dan air hangat yang sudah diberi sabun cuci. Berikut cara memberisihkan headset:
- Pada tipe headset yang menggunakan bahan silikon, lepaskan terlebih dahulu silicon tersebut.
- Siapkan air hangat yang sudah diberi air sabun cuci dan diaduk hingga larut, lalu rendamkan silikon tersebut dalam waktu beberapa menit.
- Setelah itu angkat silikon dan keringkan menggunakan lap kering.
- Pada bagian headset tidak boleh terkena air, maka gunakan sikat gigi untuk memberisihkan headset. Gosokkan bagian headseat sampai kotoran atau debu hilang. Cara ini bisa dicoba jika menggunakan tipe headset silikon.
4. Pilih Headset yang Aman untuk Telinga
Ketika ingin memlih tipe headset, pilihlah headset yang tidak langsung masuk kedalam lubang telinga. Disebabkan karena tipe headset yang kecil atau langsung masuk kedalam telinga bisa menutupi saluran pendengaran telinga ketika menggunakannya.
Hal tersebut akan menutupi udara untuk masuk kedalam saluran telinga. Untuk memilih headset yang aman, pilih yang lebih besar untuk tidak menggangu saluran udara yang masuk kedalam telinga.
5. Membatasi Pemakaian Headset yang Terlalu Lama
Ketika terlalu sering mendengarkan suara bising yang tinggi di suatu lingkungan, hal tersebut bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan juga ketulian permanen. Begitu juga mendengarkan suara dari headset yang terlalu lama.
Ketika mendengarkan suara yang terlalu keras menyebabkan trauma akustik pada telinga dan penyebab lainnya dikarenakan terlalu lama dan dilakukan secara berulang. Kondisi tersebut dikenal dengan noise-induce hearing loss (NIHL). Hal tersebut dikarena paparan bising yang menyebabkan kerusakan pada koklea, sehingga terjadinya kerusakan pada sel-sel rambut koklea yang memiliki fungsi reseptor suara. Kerusakan ini akan membuat berbagai gejala yaitu tinnitus, muffled sound, dan akan merasakan telinga yang tersumbat.
6. Usakahan Menggunakan Headset Milik Sendiri
Jangan dibiasakan menggunakan headset dan earphone milik orang lain. Kebiasaan tersebutlah yang akan terjadi perpindahan bakteri atau kuman dari telinga orang lain yang tertempel pada headset ataupun earphone yang akan masuk ke telinga kita.
Usahakan tidak menggunakan headset milik orang lain, dan gunakan milik sendiri dan selalu diletakkan atau disimpan ditempat bersih agar terhindar dari kuman ataupun bakteri.
7. Mengkonsumsi Makanan Bergizi
Menjaga konsumsi makan bergizi membantu mencegah terjadi gangguan pendengaran pada telinga. Seperti makan ikan yang mengandung omega-3 dan vitamin D pada sarden, tuna, ataupun salmon. Menurut studi yang dilakukan, konsumsi ikan dalam dua kali seminggu mampu menurunkan risiko pada gangguan pendengaran yang biasa terkait usia yang semakin tua akan cukup membantu untuk pencegahan.
Selain itu, seperti konsumsi kacang polong, telur, bayam, asparagus atau kacang-kacangan bisa membantu untuk menurunkan risiko kehilangan pada pendengaran sampai 20 persen, karena mengandung asam folat yang baik untuk saluran pendengaran.
Untuk tambahan perlindungan pendengaran pada kebisingan, konsumsi makanan mengandung Magnesium yang bisa ditemukan di pisang, brokoli ataupun kentang.
Seperti dark chocolate atau tiram bisa meningkatkan daya tahan pendengaran pada telinga yang disebabkan pada pertumbuhan usia karena makanan tersebut mengandung zink.
Bijaklah dalam penggunaan headset agar tidak terjadi berbagai komplikasi pada kesehatan pendengaran. Walaupun headset membantu mengusir penat, jangan lupa untuk selalu merawat headset terhindar dari berbagai kuman dan bakteri. Selalu menjaga kebersihan telinga memang hal yang wajib, supaya terjaganya pendengaran telinga agar tetap bisa menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari.