Batuk Kronis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Hernawan | Filsa Brilliant
Batuk Kronis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi batuk. (Shutterstock)

Batuk adalah suatu kondisi yang membuat kita sangat tidak nyaman mengalaminya. Apalagi kalau batuk tersebut berkepanjangan dan terkadang membuat sesak di dada. Batuk yang berkepanjangan biasanya mampu bertahan dengan estimasi waktu kurang lebih 8 Minggu yang diikuti gejala lainnya seperti rasa sesak di dada, sakit tenggorokan, dan merusak volume suara.

Batuk dengan estimasi waktu 8 Minggu tersebut sudah dikategorikan sebagai batuk kronis, yang mana meskipun kamu sudah mengobatinya, tetap saja batuk tersebut sulit untuk disembuhkan.

Ini bisa terjadi karena adanya gangguan kesehatan seperti sistem pernapasan atau gangguan pada organ tubuh lainnya. Dengan kondisi sepert ini, sudah semestinya ditangani secara khusus atau intensif. 

Menyadur dari halodoc, batuk merupakan mekanisme alami pertahanan tubuh untuk menjaga saluran pernapasan tetap bersih dari partikel-partikel asing yang berbahaya. Namun, jika kondisi batuk tersebut berlangsung dengan jangka waktu yang lama, maka kamu harus segera bawa ke dokter terdekat. 

Batuk berkepanjangan bisa menjadi alarm adanya masalah kesehatan yang serius. Hal tersebut bisa terjadi karena banyak faktor, yaitu:

1. Infeksi Virus dan Bakteri pada Paru-paru

Penyebab yang satu ini sudah jelas karena akar timbulnya batuk itu terjadi pada paru-paru. Adanya batuk yang berkepanjangan itu biasanya karena adanya peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan, sehingga dapat memicu munculnya produksi lendir atau dahak yang berlebih. Beberapa penyakit infeksi paru-paru yang menjadi penyebab batuk kronis seperti pneumonia, bronkiektasis, tuberculosis (TBC), dan yang terbaru Covid-19.

2. Asma

Menyadur dari situs hellosehat, asma merupakan kondisi penyempitan saluran pernapasan akibat peradangan yang dipengaruhi oleh faktor iritan, suhu dingin, maupun aktivitas berat.

Asma mempunyai tipe sesak napas yang disertai mengi yang merupakan gejala utamanya. Batuk berkepanjangan juga bisa muncul dari asma  terutama untuk jenis cough variant asthma yang memiliki khas yaitu batuk kering. 

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD merupakan kondisi di mana asam lambung naik kembali ke esofagus (saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung). GERD jika iritasinya berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan batuk yang kronis.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 

Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK merupakan peradangan kronis yang menahun yang terjadi di paru-paru yang menghambat sirkulasi udara di dalamnya. Kondisi seperti ini diakibatkan oleh sejumlah penyakit seperti bronkitis kronis dan emfisema. Itulah yang menyebabkan penderita menjadi batuk berkepanjangan.

Penyebab Lain dari Timbulnya Batuk Berkepanjangan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa kondisi lain yang menjadi pemicu adanya batuk berkepanjangan adalah seperti:

  • Aspirasi
  • Sarkoidosis
  • Cystic Fibrosis
  • Penyakit Jantung
  • Kanker Paru-paru

Adapun faktor risiko lainnya yang mengakibatkan munculnya batuk berkepanjangan adalah seperti:

  • Merokok
  • Memiliki sistem imunitas yang lemah
  • Alergi
  • Polusi Lingkungan

Gejala Batuk Kronis

  •  Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Sesak napas
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Bau tak sedap di mulut
  • Demam setiap malam
  • Hilangnya nafsu makan

Jenis Obat Untuk Batuk Kronis

Pengobatan untuk batuk kronis bergantung pada kondisi dari setiap penderitanya, karena kondisinya variatif, sehingga jenis obatnya pun juga bervariasi. Namun, untuk jenis obatnya secara umum yang diberikan oleh dokter hanya untuk membantu mengencerkan dahak, meredakan peradangan, dan menyembuhkan sumber penyakitnya.

Antihistamin

Obat ini berfungsi untuk menghentikan terjadinya post-nasal drip akibat alergi. Jenis antihistamin yang biasanya diresepkan oleh dokter sebagai obat batuk kronis adalah diphenhydramine atau chlorpheniramine. 

Dekongestan

Post-nasal drip juga bisa dimatikan dengan mengonsumsi phenylephrine dan pseudoephedrine. Kombinasi dari antihistamin dan dekongestan akan membantu meredakan batuk berkepanjangan.

Antibiotik

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada pneumonia dan tuberculosis bisa memicu terjadinya batuk kronis. Maka dari itu, untuk menghentikannya diperlukan antibiotik untuk mengurangi intensitas batuk yang berkepanjangan.

Mengatasi Batuk Kronis dengan Cara Alami

Apabila pengobatan dari dokter dirasa mahal, maka perlu dicoba dengan cara yang alami. Kamu bisa mencegah dan mengatasi batuk kronis tersebut dengan cara seperti berikut:-

  • Memperbanyak waktu istirahat
  • Berkumur dengan larutan garam secara rutin
  • Berhenti merokok
  • Menjauhi area polusi
  • Memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh
  • Menjaga kelembaban udara
  • Mengurangi makanan yang mengandung lemak, asam tinggi, serta konsumsi alkohol.

Apabila sudah parah, jangan lewatkan periksa ke dokter untuk penanganan lebih serius ya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak