Baru-baru ini viral video seorang kurir meninggal dunia saat sedang mengantarkan paket. Kurir tersebut terjatuh tepat di samping sepeda motornya yang masih penuh dengan paket milik pelanggan.
"Kurir Ditemukan Meninggal Dunia Saat Sedang Bekerja Mengantar Paket. Seorang kurir ekspedisi ditemukan meninggal dunia saat mengantar paket di Taman Kebun Jeruk, Intercon, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (15/2/2023) sore. Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya kurir tersebut," tulis akun Instagram @nyinyir_update_officialll dikutip penulis pada Jumat (17/2/2023).
Setelah diperiksa, tidak ada luka atau bekas penganiayaan pada tubuh kurir tersebut. Tidak heran jika kemudian muncul dugaan kurir mengalami serangan jantung mendadak dan langsung meninggal di tempat tanpa sempat mendapat bantuan medis.
BACA JUGA: 4 Tips Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Salah Satunya dengan Berjalan Kaki
Melihat dari peristiwa tadi, sebenarnya serangan jantung sendiri bukan tiba-tiba dan seringkali sudah muncul beberapa gejala fisik. Sayangnya, banyak orang yang cenderung abai atau malah menganggap sepele sakit yang dirasakan.
Indikasi utama gejala yang sering muncul berkaitan dengan rasa nyeri di dada. Padahal gejala fisik yang menyertai atau bahkan mendahului serangan jantung cukup beragam. Namun, karena hampir mirip dengan masuk angin, yang secara medis bahkan tidak ada jenis penyakit ini, orang jadi cenderung abai.
Contohnya, pusing, mual atau muntah, berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, dada terasa terbakar, tertekan atau, atau terasa berat. Selain itu, bisa juga timbul rasa nyeri pada dada dan menyebar ke daerah leher, rahang, hingga punggung.
Menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, gejala serangan jantung yang umumnya dialami diantaranya sebagai berikut:
• Nyeri dada, gejala paling umum dari serangan jantung.
• Nyeri yang bisa berpindah dari dada ke lengan, bahu, leher, gigi, rahang, daerah perut, atau punggung.
Rasa sakit yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap orang, bisa parah atau cenderung ringan. Di antaranya, keluhan pada dada seperti terikat tali ketat, gangguan pencernaan yang buruk, dab dada seperti diduduki sesuatu yang berat.
Dalam lansiran halodoc.com, rasa sakit dari gejala serangan jantung ini paling sering berlangsung lebih dari 20 menit. Beberapa rasa sakit bisa diatasi dengan bantuan obat atau istirahat meski gejalanya bisa muncul kembali selang beberapa waktu.
BACA JUGA: 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Salah Satunya Kurang Tidur!
Bukan hanya gejala yang cukup familer seperti yang tertulis di atas, ada pula gejala serangan jantung lainnya yang wajib diwaspadai. Seperti, kegelisahan, palpitasi (jantung berdetak terlalu cepat atau tidak teratur), sesak napas, dan mengeluarkan banyak keringat.
Mengingat hampir sebagian besar gejala serangan jantung menyerupai sakit yang tidak mengarah pada PJK atau penyakit jantung koroner, ada baiknya untuk lebih waspada. Bukan hanya waspada pada gejala yang dirasakan tapi juga perilaku menjaga pola hidup yang lebih sehat.
Beberapa orang dalam rentang usia paruh baya (usia 40 tahunan ke atas), pengidap diabetes, dan wanita, mungkin cukup berpotensi mengalami sedikit rasa sakit pada bagian dada atau bahkan tidak tidak sama sekali.
Dalam beberapa kasus malah masih sangat mungkin mengalami gejala yang tidak biasa, seperti sesak napas, kelelahan, dan kelemahan. Kondisi semacam ini dikenal dengan istilah silent heart attack, alias serangan jantung tanpa gejala.
Jika masih ragu, tidak masalah untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pengecekan medis secara menyeluruh. Jangan menunggu sampai gejala serangan jantung berkembang. Selain itu, hal yang tidak kalah penting harus selalu menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan beristirahat yang cukup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS