Kenali 3 Gejala Cerebral Atrophy yang Dialami Anak Jevier Justin

Hayuning Ratri Hapsari | Zulfah Ariyani
Kenali 3 Gejala Cerebral Atrophy yang Dialami Anak Jevier Justin
Jevier Justin (Instagram/jevierjustin)

Presenter sekaligus model Jevier Justin baru saja mengalami insiden buruk. Pasalnya, anaknya yang bernama Shannuel Favory mengalami perlakuan buruk dari pengasuhnya.

Diketahui bahwa Shannuel sejak lahir mengidap penyakit cerebral atrophy. Selama hampir enam tahun, Jevier Justin selalu mengupayakan kesembuhan untuk sang anak, mulai dari melakukan pengobatan medis hingga pengobatan tradisional. 

Dilansir dari Halodoc, cerebral atrophy merupakan suatu suatu kondisi ukuran otak menyusut atau berkurang. Hal ini dapat terjadi karena hilangnya sel-sel otak (neuron), atau hilangnya jaringan yang menghubungkan antar sel-sel otak. Nah, berikut ini beberapa gejala yang menandakan seseorang mengidap cerebral atrophy. 

1. Demensia

Gejala pertama yang menandakan seseorang mengidap cerebral atrophy adalah demensia. Demensia merupakan kondisi dimana otak mengalami penurunan fungsi.

Hal ini terlihat dari beberapa tanda seperti hilang ingatan, pemikiran lambat, kesulitan dalam berkomunikasi dan berbahasa, dan mengalami masalah dalam gerakan dan koordinasi. 

Selain itu, penderita cerebral atrophy juga mengalami gangguan suasana hati, kerap berhalusinasi, dan kurang empati terhadap lingkungan sekitar. Bahkan bisa juga pengidap cerebral atrophy mengalami gejala alzheimer

BACA JUGA: 3 Makanan yang Mampu Mencegah Penyakit Demensia

2. Kejang

Penderita cerebral atrophy juga umumnya kerap mengalami kejang. Kejang dapat terjadi karena adanya lonjakan aktivitas listrik yang tiba-tiba di bagian otak.

Ada dua jenis kejang yaitu kejang parsial yang hanya mempengaruhi satu bagian otak. Selain itu, ada juga kejang yang mempengaruhi kedua sisi otak.

Saat mengalami kejang, penderita akan kehilangan kesadaran, gerakan mata yang menyentak, mengagumkan gigi, dan juga melakukan gerakan yang berulang. 

BACA JUGA: Kejang Harus Dihadapi Bukan Ditinggal Pergi

3. Afasia

Gejala terakhir yang menandakan seseorang mengalami cerebral atrophy adalah terjadinya Afasia. Afasia merupakan kondisi otak mengalami penurunan kemampuan dalam hal komunikasi. Hal ini berdampak pada kemampuan seseorang untuk berkomunikasi.

Saat mengalami afasia, seseorang cenderung menggunakan kata yang aneh dan kurang tepat, bicara terputus-putus, dan mengucapkan kalimat dengan tidak lengkap. Selain itu, afasia juga dapat memengaruhi kemampuan dalam membaca dan menulis. 

Itulah tiga gejala utama penyakit cerebral atrophy yang termasuk penyakit langka. Jika menemukan tanda tersebut pada anak, maka segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes dan observasi untuk menegakkan diagnosa cerebral atrophy.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak