Seiring dengan kemajuan teknologi, segala sesuatunya serbagampang. Seperti dapat memesan makanan mengandalkan ponsel tanpa perlu repot-repot keluar rumah. Atau hanya dengan rebahan, kamu dapat membaca banyak berita di internet. Ironisnya, setumpuk kemudahan yang diperoleh menyebabkan kita makin malas bergerak hingga membentuk kebiasaan buruk.
Padahal dengan lebih banyak duduk atau tidur, risiko terkena penyakit diabetes, jantung, hingga kanker makin meningkat. Sekilas mungkin tampak tidak ada yang salah dengan gaya hidup tersebut. Namun, yang sebenarnya terjadi ialah sisa lemak terus menumpuk sehingga badan terasa berat, tidak nyaman, dan memicu rasa malas.
BACA JUGA: 5 Makanan yang Bisa Dikonsumsi agar Awet Muda dan Mencegah Penuaan Dini
Sebagian besar waktu yang dihabiskan untuk duduk dan tidak bergerak nyatanya akan memberi pengaruh jangka panjang terhadap kesehatan tubuh. Disadur dari hellosehat.com dan medium.com, berikut ini beberapa dampak negatif dari kurangnya beraktivitas yang mungkin kamu alami:
1. Penuaan yang Cepat
Aktivitas fisik dikatakan dapat mencegah penuaan sel. Khususnya pelatihan ketahanan seperti sepeda, joging, atau renang. Olahraga ini meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat jantung, serta memperlambat sel-sel dengan terus-menerus memasok energi dan nutrisi. Oleh karena itu, tubuh yang enggan digerakkan akan menghasilkan efek sebaliknya.
2. Risiko Osteoporosis
Jika tulang tidak terus-menerus ditantang atau distimulasi dengan cara berolahraga, tulang akan berhibernasi dan memburuk. Diawali dengan kehilangan massa otot dan membuat tubuh melemah, selanjutnya kalsium dari tulang akan diambil oleh tubuh yang mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis.
3. Rawan Depresi dan Cemas
Saat berolahraga, tubuh akan melepaskan anandamide dan endocannabinoid langsung ke otak, yang menimbulkan rasa nyaman dan meningkatkan rasa gembira. Individu yang menganut gaya hidup mager akan menyebabkan kurangnya produksi senyawa tersebut, sehingga mengakibatkan kecemasan dan depresi.
BACA JUGA: 7 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang HPV, Semua Orang Wajib Peduli
4. Risiko Strok dan Serangan Jantung
Kurangnya aktivitas fisik membantu meningkatkan penumpukan lemak pada arteri. Jika arteri yang membawa darah ke otak tersumbat, seseorang akan mengalami strok. Sementara bila penyumbatan terjadi pada arteri jantung, dapat memicu serangan jantung.
Seperti yang dikutip dari buku Bad Habit karya Samuel Fernando, “Bergerak adalah hidup, semangat adalah napasnya”. Tentunya untuk bisa berolahraga secara rutin, kamu juga membutuhkan semangat untuk mempertahankan kebiasaan sehat tersebut. Mulailah dari hal-hal kecil dan tingkatkan aktivitas fisik demi mengubah hidup menjadi lebih baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS