Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya

Sekar Anindyah Lamase | Rahmah Nabilah Susilo
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya
Onadio Leonardo (Instagram/onadioleonardo_official)

Terungkap alasan di balik kasus narkoba yang menimpa artis dan musisi Onadio Leonardo Arya, atau yang akrab disapa Onad

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menegaskan bahwa motif penggunaan narkoba oleh Onad memang terkait dengan masalah pribadi yang sedang dialaminya, sebagaimana dilansir dari Suara.com pada Selasa (4/11/2025). 

Setelah menjalani proses hukum dan mendekam di penjara, keluarga Onad mengajukan permohonan agar ia mendapatkan rehabilitasi. 

Namun, keputusan apakah permohonan itu dapat dikabulkan sepenuhnya bergantung pada asesmen yang dilakukan oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN).

Pemeriksaan urine Onad menunjukkan hasil positif terhadap dua jenis narkotika, yakni ganja dan ekstasi, yang termasuk dalam Narkotika Golongan I berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009. 

Hal ini berarti kedua zat tersebut memiliki potensi ketergantungan yang sangat tinggi dan dilarang keras untuk dikonsumsi di Indonesia.

Lantas, apa sebenarnya ganja dan ekstasi yang dikonsumsi Onad?

Apa itu Ganja?

Berdasarkan keterangan dari Alodokter, ganja adalah narkotika yang berasal dari tanaman Cannabis sativa. Zat aktifnya, THC (Tetrahydrocannabinol), bersifat psikoaktif dan bekerja pada sistem saraf pusat sehingga dapat mengubah suasana hati, persepsi, dan memengaruhi koordinasi motorik.

Selain efek psikoaktif, ganja juga dapat menimbulkan efek jangka panjang jika digunakan berulang kali. 

Pada remaja, penggunaan ganja dapat menghambat perkembangan otak, memengaruhi kemampuan belajar, mengurangi daya ingat, dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi atau kecemasan kronis. 

Bagi orang dewasa, risiko yang muncul bisa berupa gangguan fungsi paru-paru akibat asap ganja, penurunan motivasi, serta potensi ketergantungan fisik dan psikologis.

Efek penggunaan ganja antara lain:

  • Perubahan suasana hati dan hilangnya fokus
  • Gangguan memori dan kemampuan belajar
  • Gangguan perkembangan otak pada remaja
  • Risiko gangguan paru-paru akibat asap ganja
  • Peningkatan risiko gangguan mental jangka panjang, termasuk depresi dan kecemasan

Apa itu Ekstasi?

Menurut Halodoc, ekstasi adalah obat sintetis yang mengandung MDMA (Metilendioksimetamfetamina). 

Ekstasi memiliki efek stimulan dan halusinogen, sehingga bekerja dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat, menimbulkan rasa euforia, peningkatan energi, dan perubahan persepsi.

Selain efek euforia sementara, penggunaan ekstasi juga dapat menimbulkan risiko fisik dan psikologis yang serius. Pengguna dapat mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah, dehidrasi, gangguan suhu tubuh, dan masalah pada organ vital seperti ginjal dan hati. 

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan tidur, depresi, gangguan konsentrasi, kehilangan memori, serta ketergantungan psikologis. 

Kasus overdosis ekstasi bahkan bisa berakibat fatal, menyebabkan hipertermia, gagal organ, dan kematian.

Efek penggunaan ekstasi antara lain:

  • Peningkatan detak jantung dan tekanan darah
  • Halusinasi, kebingungan, dan gangguan persepsi
  • Gangguan tidur dan depresi
  • Gangguan memori dan konsentrasi
  • Risiko overdosis: hipertermia, kerusakan ginjal, gagal organ, hingga kematian

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak