Banyak dari kita yang mungkin tumbuh besar dengan nasihat bahwa sarapan adalah jam makan yang paling penting dan tidak boleh dilewatkan. Tapi kenyataannya, kehidupan anak muda zaman sekarang tidak selalu berjalan sesuai dengan jam makan yang ideal.
Ada yang bangunnya mepet jam kuliah, ada yang harus kerja shift malam, dan ada juga yang sekadar belum merasa lapar di pagi hari.
Artikel dari Medical News Today menunjukkan bahwa anggapan sarapan adalah jam makan paling penting sebenarnya tidak berlaku untuk semua orang. Sarapan tetap punya manfaatnya sendiri, tapi tidak otomatis menjadi faktor penentu kesehatan yang utama.
Apa Kata Penelitian tentang Sarapan?
Beberapa studi memang berhasil menemukan bahwa orang yang rutin sarapan cenderung memiliki kesehatan yang lebih terjaga.
Mereka rata-rata punya risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. Selain itu, sarapan juga bisa membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang mungkin lebih sulit terpenuhi jika hanya makan dua kali sehari, seperti kalsium, zat besi, dan serat.
Tapi, perlu diingat bahwa hasil dari penelitian ini hanya menunjukkan sebuah pola, bukan hubungan sebab-akibat yang pasti. Seringkali, orang yang punya kebiasaan sarapan juga punya kecenderungan kebiasaan hidup lain yang lebih sehat, seperti lebih aktif, tidur lebih teratur, dan mampu mengelola stres dengan baik.
Jadi, ada kemungkinan kesehatan mereka bagus bukan karena sarapannya, melainkan karena gaya hidup mereka yang lebih teratur secara umum.
Gimana Kalau Sarapan Dilewatkan? Apa Langsung Jadi Gendut?
Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa melewatkan sarapan tidak otomatis menyebabkan kenaikan berat badan atau membuat seseorang jadi makan lebih banyak pada siang harinya. Bahkan, pada beberapa kasus, total kalori harian dari orang yang tidak sarapan justru ditemukan lebih rendah.
Namun, ada juga penelitian yang menemukan bahwa melewatkan sarapan dapat mengacaukan ritme sirkadian (jam biologis tubuh) dan bisa meningkatkan lonjakan gula darah setelah makan. Artinya, bagi beberapa orang—terutama yang punya masalah gula darah—sarapan bisa membantu menjaga stabilitas tubuh.
Jadi, Sarapan Bisa Bantu Turunin Berat Badan atau Nggak?
Dulu, sarapan memang sering direkomendasikan sebagai salah satu strategi untuk menurunkan berat badan. Tetapi, beberapa studi terbaru menyimpulkan bahwa sarapan tidak secara langsung memengaruhi penurunan berat badan.
Ada orang yang cocok dengan sarapan, dan ada juga yang lebih nyaman untuk memulai makan pertama pada siang hari (seperti dalam pola intermittent fasting).
Pada akhirnya, yang lebih penting bukanlah jam makannya, melainkan jenis makanan yang dikonsumsi, total asupan nutrisi harian, serta keseimbangan antara energi yang masuk dengan aktivitas yang dilakukan.
Sarapan memang terbukti punya manfaat, terutama untuk menjaga energi dan nutrisi tubuh. Tapi, kalau kamu bukan tipe yang lapar di pagi hari atau sedang menjalani pola makan tertentu, tidak sarapan pun tidak akan menjadi masalah.
Jadi, pilihlah jam makan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu.
(Flovian Aiko)