Jerit Hati Sang Pengangguran

Munirah | Rico Andreano
Jerit Hati Sang Pengangguran
Ilustrasi Pria Frustasi. (pexels.com/@mikegreer-photos)

Riuh-riuh wisuda telah berakhir

Gelar sarjana telah kusandang

Empat tahun berguru telah kulewati

Kini kutatap kehidupan yang baru

Kukirimkan surat cinta lamaran

Kukorbankan waktu dan tenaga demi pekerjaan impian

Kurela berpanas-panas mengirim surat cinta lamaran

Berjuta-juta surat cinta lamaran kukirimkan

Namun tiada satu pun perusahaan menerima pinangan dariku

Berjuta-juta surat cinta lamaran tak kunjung dibalas jua

Batinku kacau dan bimbang melihat realita ini

Tubuhku lemas dan tiada lagi semangat

Tangis dan jerit batinku semakin menjadi-jadi

Sedih dan emosi bercampur aduk menjadi satu

Raut wajah menjadi muram seketika

Seakan tak asa lagi dalam hidupku

Oh Tuhan apa yang salah dengan diriku

Sehingga diriku merasa tiada guna

Waktu demi waktu menjadi pengangguran abadi

Diri ini seolah menjadi sampah

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak