Asisten Shin Tae-yong Akui Naturalisasi Bukan Solusi Jangka Panjang Timnas Indonesia

Hayuning Ratri Hapsari | Rifqu Khanif
Asisten Shin Tae-yong Akui Naturalisasi Bukan Solusi Jangka Panjang Timnas Indonesia
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto. (Instagram/@novarianto30)

Mantan pemain Timnas Indonesia yang kini juga menjadi bagian kepengurusan kepelatihan Skuad Garuda, Nova Arianto bicara soal solusi jangka panjang sepak bola tanah air, khususnya Tim Nasional (Timnas).

Nova Arianto masuk dalam daftar jajaran staf kepelatihan Timnas Indonesia sejak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala, yakni pada akhir 2019. Mantan bek Persib Bandung tersebut menjabat sebagai asisten pelatih.

Bukan hanya mengurus Timnas Indonesia senior saja, Nova Arianto bersama Shin Tae-yong juga ditugaskan untuk melatih kelompok umur 19 dan 23 tahun. Memegang tiga Timnas sekaligus bukan hal yang mudah, namun hal tersebut membuat Shin bersama asistennya memiliki kemampuan untuk menyelaraskan gaya permainan.

Bahkan, Shin sebagai pelatih kepala berani memotong generasi di Timnas Indonesia senior. Pelatih asal Korea Selatan tersebut tidak lagi memanggil pemain yang pada waktu itu sedang naik daun, sebut saja Rikcy Fajrin, Febri Hariyadi, Andritany, dan Putu Gede.

Bahkan Shin dan Nova membentuk skuad muda di Timnas Senior, nama-nama baru muncul, mereka adalah Pratama Arhan, Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, dan Syahrul Trisna Fadillah. Bahkan tak sampai di situ saja, Shin membuat terobosan untuk mengatasi masalah pada kekuatan Timnas.

Staf kepelatihan Timnas meminta PSSI untuk melakukan naturalisasi terhadap pemain keturunan Indonesia yang sedang berkarier di Eropa. Hal itu bertujuan untuk mengangkat level permainan Indonesia di kancah Asia.

Beberapa pemain pun langsung didatangkan, tercatat hingga artikel ini terbit, sudah ada 7 pemain keturunan yang dinaturalisasi oleh PSSI atas rekomendasi dari Shin.

Mereka adalah Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Jay Idzes. Tetapi saat Piala Asia 2023 berlangsung, Jay Idzes tidak dipanggil.

Setelah melakukan naturalisasi, staf asisten pelatih Shin, yakni Nova berbicara soal naturalisasi dan pembinaan usia muda. Menurutnya, naturalisasi hanyalah solusi jangka pendek, dia menjelaskan, untuk jangka panjang dalam memperkuat Timnas, pembinaan usia muda harus dijalankan sebaik mungkin.

"Kalau dari pembinaan pasti ya. Kalau dari jangka pendeknya, kalau ingin berprestasi kan masalah pemain naturalisasi ya, itu menurut saya sebagai jangka pendek tapi jangka panjangnya kita harus menyiapkan pemain-pemain muda kita," ungkap Nova dikutip dari kanal YouTube Si Paling Timnas, (19/2/2024).

"Menyiapkan dari secara mental, fisik, skill, agar apa? Agar nanti siap di jangka panjangnya siap jadi tulang punggung Tim Nasional, dan itu harus, ya kita harus sama-sama mempersiapkannya dari sekarang, bukan teknik aja, tapi bagaimana mental-mental itu bisa lebih siap lagi," pungkasnya.

Saat ini PSSI diketahui sudah menjalankan kompetisi di usia dini, seperti EPA U-16, U-18 dan U-20. Selain itu beberapa Asprov PSSI juga menggulirkan Piala Suratin U-17.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak