Meskipun dikenal sebagai sosok pelatih yang kerap berburu pemain keturunan Indonesia, namun ternyata coach Shin Tae-yong juga sosok yang sangat selektif.
Para pemain keturunan yang sempat masuk radar, atau bahkan sempat bermain untuk Timnas Indonesia sekalipun, belum tentu mendapatkan jaminan akan dinaturalisasi dan dipakai jasanya di skuat Garuda.
Jika seorang pemain yang masuk radar Shin Tae-yong tak mampu menunjukkan performa yang menjanjikan, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut dipastikan sudah tak akan lagi memprioritaskannya untuk dinaturalisasi.
Hal ini tampaknya juga terjadi pada Zico Soree. Pemain berdarah Indonesia-Belanda ini sejatinya pernah masuk radar coach Shin dan diproyeksikan untuk menjalani naturalisasi, namun pada akhirnya tak berlanjut karena sang pemain tak menunjukkan performa yang menjanjikan.
Dilansir oleh laman Suara.com, Zico Soree merupakan pemain keturunan Belanda yang sempat menjalani trial bersama Timnas Indonesia junior. Dari laman yang sama disebutkan bahwa pemain yang kini berusia 21 tahun tersebut menjalani trial bersama Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
Namun sayangnya, di antara mereka berempat, hanya Zico Soree saja yang tak melanjutkan naturalisasinya, sementara tiga rekan lainnya kini sudah menjadi WNI dan menjadi andalan Timnas Indonesia.
Tentunya hal ini mengundang pertanyaan. Karena selain menjadi satu-satunya pemain keturunan angkatan Justin Hubner yang tak dinaturalisasi, Zico Soree ini juga sempat memperkuat Timnas Indonesia U-20 pada tahun 2022 lalu ketika beruji tanding melawan Slowakia.
Namun ternyata, semua pertanyaan tersebut terjawab sudah. Shin Tae-yong yang menjadi aktor di balik tak dilanjutkannya naturalisasi pemain kelahiran 29 Januari 2003 tersebut menunjukkan bahwa keputusannya memang tak salah.
Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnnya kualitas Zico Soree yang kini harus terjerembab di Divisi keempat Liga Belanda. Melansir laman Suara.com, Zico Soree yang sebelumnya membela Willem II U-21, bukannya naik kasta ke level yang lebih tinggi, namun justru harus bermain di DVS '33 Ermelo yang berkompetisi di kasta keempat Liga Belanda.
Sekali lagi, STY tak perlu menjelaskan alasan di balik apa yang telah diputuskannya. Untuk kasus tidak dinaturalisasinya Zico Soree kali ini, STY cukup mengandalkan kejeliannya sebagai seorang pelatih dalam memutuskan, dan membiarkan waktu untuk menjelaskan apa yang telah diperbuatnya itu.
Memang masterclass ya pelatih Timnas Indonesia ini!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS