Kemenangan Johann Zarco di MotoGP Le Mans 2025 kemarin masih menyisakan kejutan bagi semua orang, bahkan mungkin untuk Zarco dan LCR Honda sendiri.
Fabio Quartararo dan Yamaha, yang baru-baru ini mulai bisa mendekat dan menyaingi Ducati di barisan depan, baru mampu mencatatakan pole position dan finis di P2 sebagai hasil terbaik mereka.
Namun, ketepatan prediksi mereka dalam kacaunya balapan kemarin mampu membuat keajaiban yang tidak dapat diduga oleh siapa pun.
Johann Zarco merupakan salah satu dari segelintir pembalap yang tetap menggunakan pilihan ban basah untuk memulai GP Le Mans, saat itu sebagian besar pembalap masuk pit di akhir warm up lap untuk mengganti motor mereka ke ban licin.
Keberuntungan sepertinya memang sedang berpihak pada pria asal Prancis itu, di awal-awal balapan dia sempat terseret ke gravel akibat kontak dengan Joan Mir.
Di saat pembalap lain masuk lagi ke pit untuk mengganti motor mereka ke motor basah, Zarco tetap berada di lintasan dan memimpin balapan.
Bahkan Marc Marquez pun tidak bisa mendekat ke arahnya saat sudah kembali ke lintasan. Zarco mampu mempertahankan posisi pimpinan balapan hingga akhir dan finis dengan keunggulan 20 detik.
Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, mengaku sempat khawatir melihat keunggulan Johann Zarco atas Marc Marquez pada balapan tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa Marc merupakan sala satu pembalap yang sangat cepat dalam kondisi basah, salah satu kemenangan fenomenalnya tahun lalu di Gresini juga terjadi di balapan basah, tepatnya di GP San Marino 2024.
Dan kenyataan bahwa Zarco mampu unggul dengan jarak sejauh itu, membuat LCR sangat khawatir jika pembalap tuan rumah itu melakukan kesalahan.
"Maksud saya, masalahnya adalah pembalap keduanya adalah Marc Marquez. Dan biasanya dalam kondisi seperti ini Marc sangat cepat. Biasanya dia satu detik lebih cepat dari yang lain, fakta saat ini bahwa kami satu detik lebih cepat dari Marc, kami benar-benar khawatir akan kesalahan," ujar Cecchinello, melansir dari laman Crash.
Lebih lanjut, Cecchinello mengungkapkan bahwa dia dan timnya selalu mengamati aplikasi prakiraan cuaca. Mereka kemudian meyakini bahwa 20 menit yang akan datang hujan akan turun.
"Saya yakin dia (kepala kru) lebih yakin untuk tetap berada di grid dengan ban basah sementara sebagian besar pembalap berganti ban," tambahnya.
Terlepas dari itu semua, kemenangan Johann Zarco kali ini menjadi momen yang sangat spesial untuk dirinya sendiri dan LCR Honda.
Ini merupakan kemenangan keduanya di MotoGP, setelah GP Australia 2023 lalu, saat itu dirinya masih berseragam Pramac Racing dan menggunakan motor Ducati. Saat ini, dirinya berhasil finis di depan para pembalap Ducati lainnya.
Tak hanya itu, kemenangan Johann Zarco berhasil mematahkan catatan kemenangan Ducati yang telah mereka raih sejak GP Spanyol 2024 lalu. Terakhir kali Ducati gagal meraih podium 1 adalah di GP Amerika 2024, Maverick Vinales bersama Aprilia yang menjadi juaranya.
Zarco juga menang di negaranya sendiri di depan ratusan ribu pendukung, termasuk ibunya yang hadir langsung ke Sirkuit Le Mans untuk menyaksikan balapan ini.
Sementara itu, bagi LCR Honda kemenangan ini menjadi sesuatu yang membanggakan karena berhasil diraih kembali sejak GP Amerika 2023 lalu, saat itu balapan dimenangkan oleh Alex Rins.
Ini sekaligus menjad obat pelipur hati bagi Honda yang akhir-akhir ini melihat perkembangan Yamaha (sesama tim asal Jepang) yang begitu pesat. Semoga saja, P1 ini bisa menjadi suntikan semangat mereka dalam mengembangkan motor.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS