Nioh 3 resmi diumumkan oleh Team Ninja lewat acara State of Play dan menjadi kejutan besar bagi para penggemar action RPG. Setelah lebih dari lima tahun tanpa kelanjutan dari seri Nioh, banyak yang mengira kalau Team Ninja sudah benar-benar beralih fokus ke proyek lain seperti Rise of the Ronin atau Ninja Gaiden 4. Tapi ternyata, studio ini diam-diam mengembangkan sekuel terbaru dari franchice Soulslike-nya yang paling sukses dan merencanakan perilisannya pada tahun 2026.
Hal pertama yang mencolok dari Nioh 3 adalah perubahan arah yang cukup signifikan dibanding dua game sebelumnya. Secara penerbitan, game ini tidak lagi digawangi oleh Sony Interactive Entertainment, melainkan oleh Koei Tecmo. Meski tetap menjadi konsol eksklusif untuk PlayStation 5, Nioh 3 kali ini juga akan rilis secara bersamaan di PC, sebuah langkah yang menunjukkan ambisi untuk menjangkau audiens lebih luas dari awal.
Perubahan terbesar lainnya adalah pendekatan terhadap level design. Kalau dua game sebelumnya lebih linear, Nioh 3 bakal hadir dengan struktur yang lebih terbuka. Bukan full open world seperti yang sering kita lihat belakangan ini, tapi lebih ke sistem open-field di mana pemain bebas menjelajahi area yang luas dalam satu misi. Struktur ini memungkinkan lebih banyak variasi pendekatan dalam menjelajah dan bertarung, yang tentunya bisa memperkaya replayability.
Secara gameplay, Nioh 3 tetap mempertahankan akar Soulslike-nya dengan pertempuran yang menuntut presisi dan penguasaan gaya bertarung. Pemain akan disuguhkan dua gaya utama, Samurai dan Ninja. Masing-masing punya keunggulan tersendiri. Gaya Samurai lebih fokus ke kekuatan dan defense, sementara gaya Ninja menawarkan kecepatan, kelincahan, dan aerial maneuver. Yang menarik, kedua gaya ini bisa diganti-ganti kapan saja, tergantung situasi dan musuh yang dihadapi.
Beberapa mekanik baru juga diperkenalkan untuk menambah kedalaman pertempuran. Salah satunya adalah Arts Proficiency, yang memungkinkan pemain memperkuat skill martial arts mereka seiring progres. Ada juga teknik baru bernama Mist, di mana karakter bisa meninggalkan semacam bayangan atau clone setelah diserang, memungkinkan pemain untuk menghindar dari serangan lanjutan secara lebih taktis.
Mengutip dari laman TheGamer, Team Ninja menampilkan karakter protagonis baru di Nioh 3 dan memberikan cukup banyak cuplikan adegannya lewat trailer perdana yang dirilis saat State of Play. Ini menunjukkan bahwa selain evolusi gameplay, aspek naratif juga ikut diperhatikan. Karakter baru ini disebut-sebut sebagai seorang calon Shogun muda yang harus menghadapi kekuatan yokai dan konflik politik di tengah masa-masa gelap Jepang era Sengoku.
Melansir laman Game Rant, Nioh 3 tetap mengusung elemen dark fantasy yang kental, lengkap dengan desain musuh yang grotesque, atmosfer yang suram, dan tantangan brutal khas Team Ninja. Meski belum banyak detail resmi yang dibagikan soal cerita utama, nuansa spiritual dan mistis dari budaya Jepang diyakini masih menjadi tema sentral.
Nioh 3 akan memperkenalkan berbagai lingkungan baru seperti desa misterius, reruntuhan penuh jebakan, dan area berbahaya bernama The Crucible. Semua ini dirancang untuk menguji kemampuan eksplorasi dan insting bertarung pemain secara maksimal.
Dengan kombinasi antara gameplay yang disempurnakan, struktur level baru yang lebih terbuka, dan dukungan rilis lintas platform, Nioh 3 tampaknya siap jadi puncak dari evolusi franchise ini. Kalau Team Ninja berhasil menjaga kualitas sekaligus menambahkan elemen segar, bukan tidak mungkin Nioh 3 akan menmjadi salah satu action RPG yang paling ditunggu tahun depan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS