Tak Percaya Kata Max Verstappen, Laurent Mekies Bantah Red Bull Sudah Bapuk

Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Tak Percaya Kata Max Verstappen, Laurent Mekies Bantah Red Bull Sudah Bapuk
Laurent Mekies (Instagram/redbullracing)

Musim 2025 belum berjalan mulus bagi tim Red Bull Racing. Mobil RB21 mereka tampaknya tak menunjukkan hasil yang maksimal. Max Verstappen, sang juara dunia bertahan, bahkan sempat melontarkan komentar yang terdengar pesimis.

Dia menilai, dengan kondisi mobil seperti sekarang, peluang untuk meraih kemenangan lagi di sisa musim nyaris tidak ada. Pernyataan itu muncul setelah akhir pekan yang mengecewakan di Hungaroring, di mana Verstappen hanya mampu start dari posisi kedelapan saat kualifikasi dan harus puas finis di urutan kesembilan pada balapan utama.

Meski begitu, sudut pandang berbeda datang dari bos tim Red Bull, Laurent Mekies. Ia menolak anggapan bahwa performa buruk di Hungaria adalah gambaran sesungguhnya dari kondisi mobil mereka saat ini.

"Akhir pekan yang berat. Saya rasa apa yang Anda lihat akhir pekan ini tidak mencerminkan kondisi mobil. Kami menerima kenyataan bahwa kami mungkin tidak terlalu kuat di trek seperti di sini (Hungaroring), tapi apa yang kami lihat hari ini luar biasa," ujar Mekies, dilansir dari laman Autosport.

Menurutnya, hasil di satu seri tidak bisa dijadikan patokan, apalagi jika melihat fakta bahwa hanya sepekan sebelumnya, Verstappen sukses meraih kemenangan dalam sprint race di Grand Prix Belgia.

"Jadi, kalau Anda perhatikan, McLaren memang lebih cepat, tapi lihat di Spa, Max jelas mampu bertarung di hari Sabtu dan mengejutkan semua orang di sprint. Jadi, kita lihat saja nanti," tambahnya.

Mekies menegaskan, tim masih memiliki ruang untuk berkembang dan musim masih panjang. Dia mengakui bahwa ada banyak hal yang perlu dibenahi.

Bagi Mekies, setiap balapan adalah kesempatan untuk belajar, mulai mengumpulkan data, mencari solusi, dan dan melakukan perbaikan. Dia yakin, kerja keras pada akhirnya akan membuahkan hasil yang lebih baik di paruh kedua musim.

"Musim masih sangat panjang. Sekalipun pengembangan mobol akan sangat melambat atau bahkan akan sangat minim mulai sekarang, masih banyak hal yang bisa kita pelajari, seperti yang ditunjukkan akhir pekan ini," katanya.

Saat ini, posisi Red Bull di klasemen konstruktor memang tidak sekuat musim-musim sebelumnya. Mereka menempati peringkat keempat dengan total 192 poin, tertinggal cukup jauh dari pemimpin klasemen.

Dari 13 seri yang telah digelar, Verstappen dan tim hanya mampu mencatatkan dua kemenangan di balapan utama, lima kali finis di podium, satu kemenangan sprint, dan empat kali start dari posisi terdepan. Catatan ini tergolong turun jika dibandingkan dengan dominasinya di musim lalu, tapu tetap menunjukkan bahwa mereka masih kompetitif.

Salah satu tantangan yang dihadapi Red Bull musim ini adalah menemukan konsistensi penampilan di setiap balapan. Bagi Verstappen, situasi ini memang menguji kesabaran. Ia dikenal sebagai pembalap yang selalu ingin bertarung di barisan depan, sehingga finis di luar lima besar jelas bukan hal yang memuaskan.

Namun, pengalaman dan mentalitas juara membuatnya tetap fokus pada setiap peluang yang ada. Meski pernyataannya tentang “tidak ada kemenangan lagi” terdengar pesimis, ada kemungkinan itu adalah cara Verstappen untuk memotivasi tim agar bergerak lebih cepat dalam melakukan perubahan.

Musim 2025 belum selesai dan Formula 1 telah berkali-kali membuktikan bahwa persaingan bisa berubah dalam hitungan beberapa seri saja. Dengan kerja keras, bukan tidak mungkin Red Bull bisa membalikkan keadaan di paruh kedua musim ini. Kalau menurut kalian, apakah mungkin tim Milton Keynes bisa bangkit di sisa musim 2025?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak