Persib Bandung berhasil memastikan satu tempat di fase grup AFC Champions League Two 2025/2026 setelah menundukkan Manila Digger dengan skor 2-1 dalam laga play off yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Kemenangan pada Rabu (13/8/2025) malam itu membawa skuad Pangeran Biru kembali berlaga di level Asia. Namun meskipun mengantongi tiket menuju kompetisi Asia, pelatih Bojan Hodak menilai bahwa skuad asuhannya belum menunjukkan performa terbaiknya.
Menurutnya, beberapa aspek permainan perlu diperbaiki pasca kemenangan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa padatnya jadwal pertandingan yang dijalani Persib dalam beberapa hari terakhir menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja tim.
"Pertandingan yang sangat sulit. Kita bisa lihat kami seperti kurang maksimal di laga ini. Kami semua tahu, kami memiliki jadwal yang cukup rapat, dalam kurun waktu 11 hari memainkan tiga pertandingan yang cukup berat," ujar Bojan Hodak dalam sesi wawancara setelah pertandingan, dilansir dari persib.co.id hari Rabu (13/08/2025).
Meskipun demikian, pelatih asal Kroasia itu tetap memberikan apresiasi terhadap usaha keras para pemain, terutama legiun asing Persib yang tampil pada laga tersebut.
"Tiga bek kami (Julio Cesar, Patricio Matricardi, dan Frans Putros) bermain baik. Lucho (Luciano Guaychocea) bermain sangat baik. Berguinho dan Wiliam (Marcilio) ada sedikit cedera, tapi Wiliam bisa bermain lebih baik di babak kedua. Jadi, saya pikir keduanya belum pada top level-nya," tambah Bojan.
Namun, ia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, terutama dengan hasil akhir yang membuahkan gol kemenangan dari striker Uilliam Barros.
Pentingnya Manajemen Rotasi Pemain Bagi Persib Bandung
Menghadapi jadwal kompetisi yang sangat padat, Persib Bandung harus mengatur rotasi pemain secara cermat agar bisa menjaga kualitas dan kebugaran tim. Bojan Hodak menyadari bahwa dalam musim 2025/2026, anak asuhannya akan menjalani 34 pertandingan sepanjang BRI Super League yang dimulai pada Agustus 2025 hingga Mei 2026. Ini termasuk pertandingan-pertandingan penting baik di level domestik maupun Asia.
Salah satu keuntungan utama dari manajemen rotasi pemain adalah untuk mengatasi kelelahan dan cedera. Dengan jadwal yang cukup ketat, rotasi menjadi cara untuk menjaga kebugaran fisik pemain utama dan menghindari cedera yang dapat merugikan tim dalam jangka panjang.
Selain itu, menjaga performa konsisten adalah hal yang tak kalah penting. Pemain yang segar dan terjaga kebugarannya tentunya bisa memberikan kontribusi maksimal dalam pertandingan yang intens.
Manajemen rotasi juga memungkinkan Persib untuk mengoptimalkan skuad yang sudah diperbarui dengan banyak pemain muda dan berkualitas. Dengan rotasi, setiap pemain memiliki kesempatan yang adil untuk tampil dan meningkatkan chemistry dengan rekan satu tim.
Apalagi dalam kondisi tim yang sudah mengalami revolusi skuad, rotasi menjadi cara yang efektif untuk menciptakan keseimbangan dan kedalaman tim.
Selain itu, mengingat Persib juga harus berkompetisi di AFC Champions League Two, fokus kompetisi ganda ini menjadi tantangan tersendiri. Menjaga keseimbangan performa antara liga domestik dan level Asia menjadi salah satu prioritas bagi tim pelatih. Dengan manajemen rotasi yang baik, Bojan berharap tim bisa bersaing di kedua ajang tanpa mengorbankan satu sama lain.
Usai memastikan tiket ke AFC Champions League Two, Persib Bandung kini kembali mengalihkan fokusnya pada kompetisi domestik, BRI Super League 2025/2026.
Sebagai juara bertahan, Persib tentu memiliki ambisi untuk mempertahankan gelar juara mereka. Namun, pelatih Bojan Hodak menegaskan bahwa timnya masih harus melakukan banyak pembenahan. Salah satu aspek yang perlu diperbaiki adalah lini serang dan pertahanan yang masih dianggap belum maksimal.