Fase hidup yang tak memihak belakangan ini tengah dialami oleh pemain bertahan Timnas Indonesia, Pratama Arhan. Biduk rumah tangga yang dibangunnya dengan Azizah Salsha semenjak bulan Agustus 2023 lalu, kini berada di ujung perjalanan pasca keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian.
Bahkan, dayungan bahtera rumah tangga pemain belakang yang dikenal memiliki lemparan jarak jauh mematikan tersebut sudah menemukan titik akhirnya usai dua kali sidang yang telah diagendakan.
Dengan demikian, jalinan kebersamaan yang telah mengikat Arhan dengan putri politisi Andre Rosiade semenjak bulan Agustus 2023 tersebut, secara resmi telah berakhir di bulan yang sama, yang mempersatukan keduanya dua tahun lampau.
Pratama Arhan Juga Dapatkan Awal Musim yang Tak Memihak di Thailand

Bukan hanya permasalahan pribadi, ternyata fase negatif yang harus dijalani oleh pemain asal Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah tersebut juga terjadi di dunia yang membesarkan namanya, yakni sepak bola.
Berbeda dengan musim lalu yang terkesan relatif lancar bagi seorang Pratama Arhan, apa yang terjadi di lapangan pada awal musim ini justru berbanding terbalik dengan yang dialami sebelumnya.
Alih-alih menjadi pemain reguler dan andalan di True Bangkok United sepertimana yang dijalaninya musim kemarin, pemain berusia 23 tahun tersebut justru terhuyung-huyung hanya demi bisa mendapatkan menit bermain di klub Thailand tersebut.
Bagaimana tidak, dalam catatan laman transfermarkt, di awal musim ini Pratama Arhan baru mendapatkan kesempatan satu kali bermain untuk Bangkok United. Itu pun dengan durasi yang sangat singkat, yakni hanya tiga menit saja.
Jika dibandingkan dengan menit maksimal yang bisa didapatkannya, durasi tersebut tentunya sangatlah mengenaskan. Semenjak awal bulan Agustus 2025 lalu, Bangkok United sendiri telah memainkan tiga pertandingan, yang mana dua laga dijalani dalam rangkaian Liga Thailand, sementara satu laga lainnya mereka lakoni di level babak kualifikasi Liga Champions Elite Asia.
Dengan perhitungan tersebut, maka menit maksimal yang bisa didapatkan oleh Arhan adalah 270 menit. Maka, secara kalkulasi kasar, dari tiga laga awal yang dijalani oleh pemain yang memiliki lemparan ke dalam mematikan ini, dirinya telah kehilangan 267 durasi bermain atau setara dengan hampir 99 persen menit yang bisa dia mainkan.
Hal ini tentunya sangat ironis bagi pemain seperti Pratama Arhan, yang notabene masih menjadi salah satu pemain terbaik di Indonesia. Dengan kepercayaan yang minim seperti itu, tentunya Arhan memiliki beban yang cukup berat untuk bisa kembali mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih klubnya.
Dibutuhkan sebuah penampilan impresif dalam waktu yang relatif singkat dari seorang Arhan untuk bisa kembali merebut tempat di tim utama sekaligus menumbuhkan kepercayaan dari sang pelatih.
Sebuah tugas yang tentunya berat bagi Pratama Arhan, mengingat di dunia lainnya, dirinya juga tengah memiliki permasalahan berat yang berkaitan dengan asmaranya.
Apa yang terjadi di awal musim ini menjadi sebuah hal yang cukup negatif bagi seorang Pratama Arhan dalam perjalanan kariernya di Liga Thailand. Pasalnya, di musim lalu mantan pemain Tokyo Verdy ini cukup mendapatkan tempat di klub runner-up kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Negeri Gajah Putih tersebut.
Disadur dari catatan laman transfermarkt.com, di musim lalu Pratama Arhan bermain sebanyak 15 kali bagi Bangkok United, yang mana dirincikan dalam 11 laga di Thai League, 1 laga di Thai League Cup, 1 laga di Piala FA Thailand dan 2 laga di AFC Champions League Two.
Tentu saja kita berharap, semoga saja fase-fase negatif yang saat ini tengah dialami oleh Pratama Arhan, baik itu terkait permasalahan keluarganya maupun awal musim yang tak memihak seperti saat ini, segera berakhir, sehingga kita kembali bisa melihat Arhan dalam mode terbaiknya di lapangan hijau.