Stok Gelandang Dipenuhi Pemain Uzur, Indonesia Wajib Waspadai Permainan Intensitas Tinggi

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Stok Gelandang Dipenuhi Pemain Uzur, Indonesia Wajib Waspadai Permainan Intensitas Tinggi
Thom Haye dan Ivar Jenner saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)

Beberapa waktu lalu, pelatih Timnas Indonesia senior, Patrick Kluivert telah merilis nama-nama pemain yang akan dibawanya bertarung di ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak.

Seperti lazimnya pemanggilan yang dilakukan oleh para pelatih lainnya di belahan dunia mana pun, bongkar-pasang pemain pun dilakukan oleh pelatih berkebangsaan Belanda itu untuk pemanggilan kali ini.

Seperti misal, di sektor gelandang, eks Barcelona tersebut menanggalkan dua pemain andalan Shin Tae-yong, yakni Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner.

Sebagai gantinya, kluivert memplot empat pemain untuk mengisi slot lini tengah yang dibesutnya. Mereka adalah Thom Haye, Joey Pelupessy, Marc Klok dan Ricky Kambuaya. 

Namun sayangnya, pemilihan empat gelandang ini justru memunculkan kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, dari empat pemain yang dipilih oleh Kluivert, tiga di antaranya adalah pemain gaek yang mana sudah berusia 30 tahun atau lebih.

Rinciannya adalah, Thom Haye kini berusia 30 tahun, sementara Joey Pelupessy dan Marc Klok kini sudah memasuki usia 32 tahun. Hanya Ricky Kambuaya saja yang kini berusia 29 tahun dan menjadi satu-satunya gelandang murni pilihan Kluivert yang berusia di bawah 30 tahun untuk pemilihan kali ini.

Dominasi pemain gaek di lini tengah Timnas Indonesia tentunya melahirkan kekhawatiran yang cukup mendasar. Dengan usia yang sudah memasuki kepala tiga, kita tentu tak bisa memungkiri bahwa fisik para pemain tersebut sudah tak seprima pemain lain yang berusia di bawahnya.

Memang, dari segi pengalaman para pemain tersebut sangatlah penuh dan matang. Namun sayangnya, mereka tetap memiliki kelemahan, terutama jika harus bermain dengan intensitas tinggi.

Karena bagaimanapun, bermain dengan intensitas yang tinggi, dengan pertarungan yang bertempo cepat, akan membuat para pemain "sepuh" akan cenderung kuwalahan dan cepat kehabisan tenaga.

Padahal, jika kita melihat komposisi Arab Saudi dan Irak yang akan menjadi lawan Indonesia di ronde keempat ini, barisan penyerang mereka berisikan para pemain muda yang beberapa di antaranya juga baru berusia di awal 20an tahun.

Tentu, kondisi ini sangat riskan bagi Timnas Indonesia. Karena praktis, lini tengah Indonesia yang berisikan para pemain uzur, bisa saja akan cepat kehabisan energi jika mereka dipaksa bertarung dengan mode cepat dan berintensitas tinggi.

Dan jika hal itu terjadi, maka lini tengah yang harus berperan ganda sebagai kreator serangan sekaligus penyaring ancaman dari lawan, bakal tak berfungsi dengan sempurna imbas kehabisan bensin di tengah-tengah pertarungan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak