Drama 1-1 dan Badai Penalti, SMK Nusantara Gahar di Grand Final ANC 2025

Hikmawan Firdaus | Melynda Dwi Puspita
Drama 1-1 dan Badai Penalti, SMK Nusantara Gahar di Grand Final ANC 2025
Tim Cilegon Gagal Mencetak Gol Penalti di Kesempatan Terakhir (YouTube AXIS)

Panggung Grand Final AXIS Nation Cup (ANC) 2025 di Istora Senayan, Jakarta, menjadi saksi bisu dari salah satu pertandingan futsal antarsekolah paling dramatis dan berapi-api yang pernah digelar. Laga antara SMK Nusantara (Putih-Hitam) melawan SMKN 1 Cilegon (Kuning-Kuning), bukan sekadar pertarungan memperebutkan tiket ke babak berikutnya, melainkan sebuah duel harga diri yang berakhir melalui drama adu penalti menegangkan.

Dengan skor akhir 1-1 di waktu normal dan 4-3 untuk kemenangan Nusantara di babak penalti, pertandingan ini telah menetapkan standar baru untuk intensitas turnamen. Untuk informasi lebih lanjut bisa cek laman anc.axis.id atau axis.co.id.

Babak Pertama: Gol Kontroversial di Tengah Tensi Panas

Kartu Merah Bagi Kapten Tim SMKN 1 Cilegon
Kartu Merah Bagi Kapten Tim SMKN 1 Cilegon

Sejak peluit kick-off dibunyikan, atmosfer di Istora Senayan langsung membara. Kedua tim datang dengan bekal suporter militan, yang menurut komentar, “sama-sama berisik, sama-sama mempunyai yel-yel, sama-sama mempunyai koreo”. Tensi tinggi langsung mewarnai laga, yang ditandai dengan adu mulut kecil di lapangan, sebuah pertanda bahwa tidak ada yang ingin mengalah.

SMKN 1 Cilegon tampil agresif dengan beberapa peluang cepat. Namun, SMK Nusantara membalas dengan mengandalkan skill individu pemain mereka, yang menunjukkan penguasaan bola dominan. Meskipun demikian, kedua pertahanan tampil luar biasa rapat dan sulit ditembus.

Memasuki menit-menit krusial babak pertama, drama pun terjadi. Cilegon berhasil memecah kebuntuan. Gol tersebut tercipta melalui situasi yang sedikit kontroversial, di mana bola sempat menyimpang atau terjadi kesalahan blunder minor dari penjaga gawang Nusantara. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan tim Cilegon.

Tepat menjelang berakhirnya babak, bencana menimpa kapten SMKN 1 Cilegon. Ia diganjar kartu kuning kedua yang berujung kartu merah, karena dianggap lihai menguji emosi dan memperlambat kecepatan lawan. Situasi ini seharusnya menjadi kerugian besar bagi Cilegon, tetapi waktu babak pertama yang habis membuat mereka beruntung. Mereka dapat memulai babak kedua dengan mengganti pemain, walaupun harus berkompetisi dengan tiga individu di lapangan.

Babak Kedua: Taktik 3 vs 4 dan Kebangkitan Nusantara

Teriakan Yel-Yel dari Suporter di Grand Final ANC 2025
Teriakan Yel-Yel dari Suporter di Grand Final ANC 2025

Memulai babak kedua dengan kekurangan satu pemain, Cilegon dipaksa bermain lebih hati-hati. Sementara itu, SMK Nusantara langsung tancap gas. Berbekal keunggulan jumlah pemain (4 vs 3), Nusantara menghujani gawang Cilegon dengan serangkaian serangan mematikan. Dalam kurun waktu singkat, setidaknya dua kali tembakan keras Nusantara membentur tiang gawang, seolah-olah Dewi Fortuna masih enggan berpihak pada mereka.

Meski tertekan, pertahanan Cilegon tampil heroik. Mereka menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dalam memanfaatkan peluang. Hal ini terbukti dari rasio shot on target mereka yang tinggi. Akan tetapi, Nusantara terus menekan.

Keseimbangan pun akhirnya tercipta. Di tengah upaya Cilegon meracik strategi serangan, Nusantara berhasil merebut bola dan melakukan serangan balik cepat. Melalui skema yang rapi, SMK Nusantara sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini sontak disambut gagap gempita oleh para suporter Nusantara, yang telah menunggu sejak dimulainya pertandingan.

Setelah skor imbang, intensitas permainan tidak menurun. Bahkan, kiper Cilegon yang sekaligus juga menjabat sebagai kapten, sempat terkapar dan harus mendapat perawatan akibat benturan keras. Kedua tim kembali ke mode pertahanan super-rapat. Meskipun Nusantara menguasai bola dan total shot (15 berbanding 7), penyelesaian akhir mereka kerap menjadi masalah. Sementara Cilegon bermain cerdas dengan memanfaatkan minimnya ruang.

Di menit-menit krusial, wasit harus mengeluarkan kartu kuning untuk pemain Nusantara yang dinilai menahan bola (handball). Ini menandakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil sekali pun bisa berakibat fatal. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol tambahan tercipta.

Penentuan Dramatis: Adu Penalti 4-3 untuk Nusantara

Euforia Kemenangan SMK Nusantara vs SMKN 1 Cilegon di Grand Final ANC 2025
Euforia Kemenangan SMK Nusantara vs SMKN 1 Cilegon di Grand Final ANC 2025

Dengan skor 1-1, pertandingan terpaksa dilanjutkan ke babak adu penalti. Inilah panggung penentu bagi “Suara Para Juara” AXIS.

Komentator sempat menjagokan kiper Nusantara yang berjersey biru muda, karena postur dan kesigapannya. Namun, ia mengakui bahwa kunci penalti terdapat pada penendang.

Babak penalti pun berlangsung seperti roller coaster. Kedua tim bergantian mencetak gol, dengan skor sempat imbang 2-2 dan 3-3. Sebuah kontroversi juga sempat terjadi ketika tendangan penalti Nusantara yang seharusnya gol, dianulir oleh wasit. Untungnya, kesalahan penendang Cilegon di kesempatan berikutnya membuat skor tetap setara dan menghilangkan aksi untuk membahas insiden tersebut lebih lanjut.

Puncaknya, setelah lima penendang, skor kembali imbang. Keputusan harus ditentukan melalui tos koin untuk penendang berikutnya. SMKN 1 Cilegon mendapat kesempatan menendang, di mana menjadi sebuah keuntungan psikologis besar.

Namun, di bawah tekanan yang luar biasa, kiper SMK Nusantara menunjukkan kelasnya. Dengan tekanan yang sukses dan penyelamatan brilian, ia berhasil menggagalkan tendangan penentu dari pemain Cilegon.

SMK Nusantara akhirnya ke luar sebagai pemenang dengan skor adu penalti 4-3.

Kemenangan ini dirayakan secara emosional oleh para pemain dan suporter Nusantara. Mereka tidak hanya memenangkan pertandingan, tetapi juga memenangkan sebuah pertarungan psikologis dan fisik yang melelahkan. Sementara itu, SMKN 1 Cilegon harus pulang dengan kepala tegak, meninggalkan jejak efektivitas serangan dan pertahanan yang patut diacungi jempol.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak