Jonatan Christie Tolak Gabung Skuad SEA Games: Alasan Regenerasi dan WTF

Sekar Anindyah Lamase | e. kusuma .n
Jonatan Christie Tolak Gabung Skuad SEA Games: Alasan Regenerasi dan WTF
Jonatan Christie (dok. PBSI)

Kabar dari arena bulu tangkis Indonesia tengah diramaikan dengan pembahasan skuad SEA Games 2025 yang sempat ‘diinterupsi’ agar mengirimkan atlet terbaik demi target medali. Bahkan, Jonatan Christie juga akhirnya mendapat tawaran dari Pelatnas untuk masuk tim.

Namun, Jojo memilih untuk menolak tawaran tersebut dengan berbagai pertimbangan. Dalam sebuah sesi wawancara di PB Tangkas pada Rabu lalu (12/11), Jojo menjelaskan alasannya terkait regenerasi.

“Kemarin, untuk SEA Games pun saya sempat ditanya oleh Koh Didi (Eng Hian), karena Thailand dan Malaysia turun dengan full team. Dulu kan sebenarnya SEA Games itu, untuk bulu tangkis regenerasi kan? Dari itu saya setuju banget. Karena, ya itu waktunya memang yang muda-muda nyoba. Kayak saya dulu sama (Anthony) Ginting kan gitu-gitu. Ya memang ujinya di situ,” ungkap Jojo.

Absennya Jojo juga mempertimbangkan alasan lain terkait statusnya yang berpeluang besar masuk kualifkasi World Tour Finals 2025. Terlebih setelah hasil turnamen Hylo Open 2025, keputusan Jojo melepas tawaran gabung skuad SEA Games makin bulat.

"Usai Hylo Open itu kesempatan bermain di World Tour Finals tuh lebih besar lagi. Jadi saya sudah bisa jawab ke Koh Didi, thank you invititation-nya. Saat ini saya percayakan ke junior. Saya belum bisa join karena persiapan akan mepet," jelas peraih medali emas SEA Games 2017 itu.

PBSI Turunkan Pemain Muda ke SEA Games 2025

Selepas mendapat kepastian Jojo, PBSI tampaknya semakin fokus untuk menaruh kepercayaan pada pemain muda untuk sektor tunggal putra. Apalagi Anthony Ginting juga kabarnya absen karena tengah menanti kelahiran anak pertamanya dalam waktu dekat.

PP PBSI kemudian mendapuk Alwi Farhan, Moh. Zaki Ubaidillah, Yohanes Saut Marcellyno, dan Prahdiska Bagas Shujiwo sebagai wakil tunggal putra Indonesia di even SEA Games tahun ini.

Bukan keputusan yang buruk sebab keempat pemain muda tersebut juga memiliki potensi dan performa yang baik. Seperti Alwi dan Ubed bahkan sudah pernah beberapa kali dikirim ke turnamen BWF level Super 300 ke atas.

Meski begitu, ujian sesungguhnya di lapangan dalam turnamen multieven Asia Tenggara ini akan menuntut perjuangan maksimal dari atlet muda Pelatnas tersebut. Sejauh mana para atlet muda ini bisa bertahan akan membawa pengalaman berharga ke depannya.

Kabar Baik Lain dari WTF 2025

Kabar baik lain datang dari WTF 2025 di mana kepastian lolosnya Jonatan Christie dalam daftar race to World Tour Finals sudah keluar. Poin Jojo dipastikan aman setelah hasil laga perempat final Kumamoto Masters 2025.

Saat ini Jojo mengoleksi 78.520 poin, sementara di bawahnya ada Kodai Naraoka dengan 70.400 poin dan masih mungkin bertambah andai berhasil terus bertahan di Kumamoto Masters 2025.

Namun, meski ditempel Kodai, poin Jojo sudah pasti aman dan lolos kualifikasi WTF 2025. Terlebih Jojo juga masih berpotensi menambah koleksi poin dengan keikutsertaannya di Australian Open 2025 pekan depan.

Susul Jojo, Putri Kusuma Wardani akhirnya juga dikonfirmasi lolos kualifikasi. Kabar ini datang setelah hasil laga semifinal Kumamomoto Masters 2025 di mana Chiu Pin Chian gagal tembus final usai takluk dari Gregoria Mariska Tunjung. Dengan ini artinya sudah ada tiga wakil Indonesia yang akan berlaga di WTF 2025.

Bagaimana dengan Peluang Atlet Indonesia Lain?

Untuk lolos kualifikasi WTF 2025 menyusul Sabar/Reza Pahlevi, Jojo, dan Putri KW yang sudah lebih dulu memastikan diri, peluang atlet Indonesia lain terbilang cukup berat.

Meski masih ada kesempatan terbuka untuk Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, tapi sayangnya belum ada tambahan poin karena tidak ikut serta di Kumamoto Masters 2025. Harapan terakhir dari performa di Australian Open 2025.

Andai bisa juara atau minimal lolos perempat final, peluang lolos kualifikasi WTF akan semakin besar meski tetap harus melihat persaingan lawan lainnya di top 8. Kondisi ini pun masih harus melihat performa pesaing lainnya.

Di sisi lain, medan perebutan tiket WTF 2025 semakin panas di nomor ganda putra. Hal ini membuat peluang Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri cukup sulit masuk radar race to WTF 2025 bahkan jika bisa juarai Australian Open 2025.

Hasil pasti dan akhir memang tergantung persaingan di Australian Open 2025 pekan depan. Harapannya, Indonesia masih bisa menambah wakil yang lolos ke WTF 2025 lagi, menemani tiga wakil yang sudah lebih dulu masuk daftar kualifikasi.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak