Saya pernah ikut event lomba puisi yang diselenggarakan oleh salah satu publisher alias penerbit. Niatnya coba-coba, mumpung sedang berminat. Karya sudah berhasil terkirim dan tinggal menunggu pengumuman.
Tibalah saatnya pemilik event mengumumkan pemenang. Seperti dugaan, nama saya tidak masuk nominasi. Namun, ada kesempatan untuk peserta ikut menerbitkan karya walaupun tidak juara. Isenglah saya mencoba untuk bergabung.
Bagi peserta yang berkenan memesan, harus mencantumkan keterangan judul buku, jumlah pemesanan, nama penerima, alamat lengkap, kabupaten atau kota, kecamatan atau kode pos beserta nomor HP atau WA.
Kemudian penerbit memberikan list total harga buku beserta ongkos kirimnya. Tidak lupa nomor rekening pemiliknya. Ada batas ketentuan pra pemesanan buku tersebut berakhir. Kemudian saya mengirimkan bukti transfer keesokan harinya.
Pada saat itu tidak ada kecurigaan, yang terpenting bukti pembayaran sudah terkirim dan terbaca ya sudah. Saya menanyakannya ke pihak penerbit 1 bulan kemudian, karena tidak ada kabar sama sekali.
Jawabannya adalah... 1 minggu lagi. Katanya masih ada kendala yang membuat prosesnya menjadi lama. Saya tetap percaya karena sebelum ikut event lomba puisi alamat sosial media penerbit ini sudah saya cek terlebih dahulu.
Alamat situs beserta kontaknya jelas, jadi tidak pernah terbersit akan ada kendala seperti kala itu. Pada saat itu karena sedang ada kesibukan, saya lupa mengenai kejelasan pengiriman buku tersebut.
Setelah 3 bulan berlalu saya menanyakannyalom lagi, karena buku belum juga dikirimkan. Kali ini jawabannya adalah... tidak ada jawaban dong. Pesan hanya centang biru tanda sudah terbaca, tapi tidak ada balasan.
Karena sudah merasa malas mengurusinya dan tidak mau membuang-buang waktu, akhirnya saya tidak pernah menanyakan buku tersebut lagi sampai sekarang. Rasanya mending ikhlas daripada tidak terbalas.
Ngenesnya adalah sosial media dari penerbit ini masih aktif memposting konten dan beroperasi hingga sekarang. Sampai sekarang pun saya bertanya-tanya, sebenarnya penerbit tersebut terpercaya atau tidak.
Kalau diingat-ingat kembali, sepertinya akun yang dulu digunakan untuk menginformasikan mengenai lomba sudah hilang dan sekarang berganti akun baru. Meninggalkan jejak mungkin ya. Awalnya saya kira akun yang sebelumnya disalahgunakan.
Nyatanya, kontak tertera sama seperti yang dulu digunakan ketika saya melakukan pemesanan. Untuk kalian, sebaiknya lebih berhati-hati ketika mengikuti event lomba antologi dengan layanan penerbitan buku indie.
Untuk hadiah sebenarnya tidak terlalu besar, voucher diskon potongan harga penerbitan. Karena kecerobohan dan keisengan, alih-alih ikut event buku antologi puisi, bukannya untung malah rugi.
Jangan gegabah ketika ingin menerbitkan karya. Lebih selektiflah lagi memilih event lomba puisi. Apalagi sekarang ini semakin marak lomba puisi online dengan embel-embel hadiah jutaan rupiah. Masih banyak penerbit indie terpercaya yang benar-benar menerbitkan karya kalian.