Untuk mengurangi aroma tubuh yang kurang sedap, maka biasanya orang menggunakan deodoran. Cukup dioles saja, maka bau yang dapat membuat orang menjauhi Anda, akan pergi.
Akan tetapi, ternyata ada beberapa cara pakai deodoran yang salah dan hal itu menyebabkan fungsi dari benda tersebut tidak bekerja maksimal. Bukan hanya aroma tubuh yang masih belum hilang, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan si pemakai.
Para ahli memaparkan apa saja kesalahan dalam pemakaian deodoran yang umum dilakukan oleh penggunanya. Berikut ini seperti dilansir laman The Healthy:
Memakai di pagi hari
Memakai deodoran pagi hari usai mandi, menurut Dokter kulit Joel Schlessinger, boleh saja untuk rasa nyaman, namun paling tepat memakainya adalah saat malam hari. Di kala malam, saluran keringat kurang aktif dan kelembapan minimal. Dengan begitu deodoran akan meresap ke dalam kulit dan bekerja efektif mengurangi aroma kurang sedap.
Tidak tahu beda deodoran dan antiperspirant
Antiperspiran berbeda dengan deodoran. Ia mengandung garam aluminium atau garam zirconium yang mengikat protein di saluran kelenjar keringat sehingga produksi keringat berkurang.
Sedang deodoran bekerja menetralkan bau dan membunuh bakteri timbulnya bau badan. Nah, gunakan sesuai keperluan ya, agar tidak salah pilih.
Mengoleskan berkali-kali
Menurut dr Alisha Plotner, mengoleskan deodoran berkali-kali saat keringat sedang banyak, bukan hal yang disarankan karena tidak efektif. Deodoran tak akan menempel di kulit yang kotor. Jadi oleskan deodoran hanya pada kulit yang kering dan bersih.
Tidak memakai pelembab
Untuk mencegah kulit mengalami iritasi, gunakan pelembab terlebih dahulu sebelum mengoleskan deodoran. Hal ini baik terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Nah, gunakan deodoran dengan baik untuk mencegah aroma yang tak sedap ya.