Hati-Hati, Ini Enam Alasan Mengapa Kamu Sering Diabaikan

Hikmawan Muhamad Firdaus | Dea Nabila Putri
Hati-Hati, Ini Enam Alasan Mengapa Kamu Sering Diabaikan
Ilustrasi diabaikan [Family.lovetoknow.com]

Pernahkah kamu merasa kamu tidak didengar atau tidak diperhatikan ketika berbicara dengan orang lain? Atau kamu merasa semua orang mengabaikanmu? Kita sering merasa sedih dan bingung ketika diabaikan oleh orang lain, terutama jika orang tersebut adalah orang kamu kenal dan kamu sayangi. Sebut saja ketika kamu diabaikan oleh orang tua, sahabat, pacar, dan orang terdekat lainnya. Dalam bahasa psikologis hal ini sering disebut kondisi silent treatment. Terlepas dari kondisi tersebut, kamu pasti ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada orang tersebut dan bagaimana kamu bisa memperbaiki situasinya. Berikut 6 kebiasaan yang bisa membuatmu sering diabaikan oleh orang lain.

1.       Terlalu memaksa

Kita semua pasti ingin berhubungan baik dengan orang-orang yang membuat kita tertarik. Tentu saja hal tersebut membutuhkan suatu permulaan yang baik untuk menjalin suatu hubungan. Terkadang, banyak orang yang membutuhkan waktu yang lama untuk mengenal satu sama lain. Namun, jika kamu terlalu memaksakan interaksi yang berlebihan dalam tujuan mengenal mereka, hal tersebut malah membuat orang lain risih terhadapmu. Tak jarang, mereka menganggapmu bukan orang yang tulus karena kamu memiliki kepribadian yang berbeda disesuaikan dengan orang yang berada disekitarmu. Sebagai contoh, kamu akan menjadi pribadi yang ramah ketika bertemu dengan atasanmu di kantor padahal kamu terkenal jutek dan dingin ketika bersama rekan kerjamu. Hal tersebut memberikan pandangan negatif terhadap dirimu dan membuat mereka menjauh.

2.       Terlalu egois

Terkadang, egois sering dikaitkan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Namun, ketika topik pembicaraanmu dengan orang lain hanyalah tentang dirimu dan berharap atensi dari orang lain, orang lain bisa memandangmu sebagai pribadi yang egois karena tidak bisa menyesuaikan dengan topik pembicaraan orang disekitarmu. Kita ambil contoh ketika kamu menganggap bahwa kamu perlu akan pujian atau semua orang wajib mengetahui liburanmu akhir tahun kemarin, hal itu membuat mereka menganggapmu orang yang sombong dan malas berinteraksi denganmu.

3.       Bersikap acuh tak acuh

Ketika kamu berada di tengah teman-temanmu, cobalah untuk antusias terhadap topik yang sedang dibicarakan. Menanggapi pendapat orang lain atau sekedar tertawa kecil mendengar lelucon yang disampaikan oleh temanmu merupakan hal yang cukup bagi mereka untuk bersosialisasi denganmu. Namun jika sebaliknya, kamu malah bersikap acuh tak acuh dan terlihat tidak antusias terhadap orang di sekitarmu bahkan untuk sekadar bertegur sapa, mereka akan enggan untuk mengajakmu berada di tengah-tengah mereka untuk pertemuan selanjutnya.

4.       Selalu punya pemikiran negatif

Pernahkah kamu menuduh temanmu melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ia lakukan? Atau memberikan afirmasi negatif terhadap temanmu yang sedang sedih? Hal itu tentu saja membuat orang lain tidak nyaman dengan pemikiran dan sikapmu. Cobalah untuk menelaah apa yang perlu kamu ucapkan dan lakukan sehingga tidak melukai hati orang lain. Menunjukkan sikap empati dan simpati juga terkadang diperlukan untuk menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang peduli terhadap sesama.

5.       Tidak bertanggung jawab

Walau terdengar sepele, tidak menutup pintu kembali ketika memasuki ruangan adalah salah satu bentuk tidak adanya pertanggungjawaban dari dirimu. Bertanggung jawab ketika melakukan sesuatu adalah hal yang sangat penting untuk memberikan pandangan positif terhadap dirimu dari orang lain. Jika kamu melakukan suatu kesalahan, cobalah meminta maaf dan tunjukkan rasa bersalahmu dengan tidak mengulanginya lagi kepada orang lain sehingga mereka menganggap dirimu adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang telah kamu lakukan. Jika kamu bersikap biasa seolah kamu tidak menyadari kesalahan yang kamu perbuat, hal tersebut bisa membuat orang lain enggan untuk berhubungan baik denganmu.

6.       Terlalu bergantung kepada orang lain

Meminta saran kepada teman ketika kamu menghadapi hal yang sulit adalah suatu hal yang normal. Namun, banyak hal lain yang perlu kamu putuskan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Ketika kamu memilih untuk tidak datang ke pesta rekan kerjamu karena salah satu teman dekatmu berhalangan hadir, itu adalah tanda bahwa kamu terlalu bergantung kepada orang lain. Ketergantungan terhadap orang lain akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan diri terhadap diri sendiri dan orang lain akan merasa dirimu selalu merepotkan mereka.

Tak semua hal yang kamu lakukan buruk, tapi tak semuanya juga baik. Menempatkan diri sebaik-baiknya ketika bersosialisasi adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan sehingga orang lain antusias untuk berhubungan baik denganmu. Hubungan yang baik bisa kamu jalin mulai dari hal-hal yang kecil dan tetaplah jadi dirimu sendiri. Semua terdengar sederhana apabila kamu bisa memaknainya dengan baik. Selalu bersikap baik ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak