6 Tips Membangun Usaha Thrift Shop, Catat agar Tidak Rugi

Hernawan | Monica Rini
6 Tips Membangun Usaha Thrift Shop, Catat agar Tidak Rugi
Ilustrasi thrifting (Unsplash/Becca McHaffie).

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka kata thrift shop memiliki arti yang unik. Thrift Shop ini berarti toko penghematan. Jika dikaitkan antara makna tersebut, memang benar adanya. Ketika sedang berbelanja thrift shop, tentunya kamu sedang menerapkan prinsip penghematan. Tidak lain karena barang yang dijual saat kamu berbelanja thrift shop memiliki harga yang lebih terjangkau. Hal ini dikarenakan barang-barang yang dijual merupakan barang-barang bekas.

Eiiits jangan salah sangka, barang yang dijual merupakan barang layak pakai dan pastinya tetap berkualitas. Jangan heran, jika berbelanja thrift shop saat ini menjadi sebuah tren. Tentunya usaha thrift shop ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Kamu tertarik membangun usaha thrift shop? Atau kamu baru belajar untuk merintis usahamu? Bagi kamu yang ingin mulai membangun usaha thrift shop, wajib catat beberapa tips ini! 

1. Menentukan Modal Usaha

Dalam merintis usaha, hal yang sangat krusial dan perlu dipertimbangkan adalah modal usaha. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan modal awal yang akan dikeluarkan untuk membangun usahamu. Kelebihan membangun bisnis thrift shop adalah modal yang tidak terlalu besar. Produk yang dijual dalam bisnis ini merupakan produk bekas layak pakai dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga modal yang dikeluarkan pun tidak begitu besar.

Namun, yang perlu dicatat adalah kesabaran dalam memilih produk-produk yang akan kamu jual. Tentunya mencari barang layak pakai dengan harga yang terjangkau gampang-gampang susah ya! Selain sabar, juga perlu teliti dalam memilih barang yang akan dibeli dan dijual kembali tersebut.

2.  Melalukan Analisis Pasar 

Nah, cara yang kedua adalah melakukan analisis pasar. Cara ini menjadi suatu tahapan yang sangat penting dan wajib untuk dilakukan. Melalui cara ini, kamu perlu mengetahui siapa saja target pasarmu dan kebutuhan konsumen. Tidak hanya itu, kamu juga perlu menentukan siapa pesaingmu. Melalui tahap ini, kamu sekaligus belajar untuk melihat peluang, sehingga kamu memiliki arah dan tujuan kedepannya.

Dengan analisis pasar ini, kamu juga bisa melihat apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam bisnismu. Jika sudah melakukan analisis pasar, tentunya berguna untuk pengembangan dan penentuan langkahmu selanjutnya. 

3. Fokus Menentukan Produk yang Dijual 

Cara yang ketiga dalam membangun usaha thrift shop adalah fokus menentukan produk yang dijual. Cara ini merupakan lanjutan dari cara sebelumnya. Dengan menganalisis pasar, tentu kamu memiliki gambaran mengenai siapa calon konsumen dan seperti apa kebutuhan mereka. Dari sinilah kamu dapat memfokuskan produk yang dijual dalam bisnismu. Misalnya, target pasarmu adalah para remaja perempuan, maka kamu fokus menjual produk fashion perempuan seperti kaos, sweater, dan jaket. 

4. Menemukan Supplier 

Cara yang keempat ini merupakan  sebuah opsi. Kamu bisa berbelanja produk yang akan kamu jual dengan memilihnya sendiri atau membelinya dari supplier. Tentunya kedua hal ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, baik dari segi efisiensi waktu, energi, maupun kualitas produk yang akan dijual. Untuk kamu yang baru merintis usaha thrift shop, lebih disarankan untuk mencari sendiri produk yang akan kamu jual. Meskipun kekurangannya terletak pada waktu dan energi yang harus lebih banyak dicurahkan, namun kelebihannya kamu bisa mengetahui dengan pasti kualitas produk yang akan kamu jual kembali tersebut. Jika kamu lebih nyaman dan puas jika membeli barang dari supplier juga tidak menjadi masalah, sobat! 

5. Menentukan Harga dan Strategi Promosi 

Cara yang kelima dan penting bagi usahamu adalah promosi. Kamu perlu memikirkan strategi promosi yang tepat. Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini, tentu kamu bisa memanfaatkan gadget dan sosial media sebagai sarana promosi. Nah, kamu bisa mempromosikan bisnismu melalui instagram maupun sosial media lainnya. Pastikan calon konsumen tertarik dengan promosi yang kamu buat ya! Kamu bisa mendesain feeds instagram maupun instagram story sedemikian rupa untuk menarik calon konsumen. Jangan lupa juga untuk memperhitungkan harga jual produkmu. 

6. Marketplace 

Cara keenam untuk membangun bisnis thrift shop adalah menentukan pemasaran produkmu, seperti yang disebutkan ditips sebelumnya bahwa kamu bisa memanfaatkan sosial media untuk promosi dan memasarkan produk. Nah selain itu, kamu juga bisa memasarkan produk melalui marketplace lho! Saat ini, banyak marketplace yang menawarkan tempat berjualan dengan mudah. So, kamu bisa memanfaatkannya sebaik mungkin untuk memasarkan produkmu. 

Nah, itulah 6 tips yang dapat dilakukan untuk membangun usaha thrift shop. Selamat mencoba dan semoga berhasil! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak