3 Alasan Anak Jadi Tertutup dengan Orang Tuanya, Tidak Dipedulikan!

Ayu Nabila | Delia Sanjaya
3 Alasan Anak Jadi Tertutup dengan Orang Tuanya, Tidak Dipedulikan!
Ilustrasi anak yang sedih (Pexels/Kat Smith)

Sebagian besar orang tua akan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang, mengajarkan hal-hal positif, mendidik anak agar menjadi orang yang berguna dan baik kepada sesama. Pastinya orang tua ingin anaknya berkembang dengan kepribadian yang baik. 

Menjadi orang tua, akan lebih baik jika anak bisa terbuka dengan orang tuanya, bisa berbagi cerita tentang hal-hal yang anak sering alami. Mungkin juga seperti kesedihan yang sedang dialami si anak. Sebagai orang tua seharusnya bisa memberi dukungan yang baik padanya.Tapi tidak semua anak akan terbuka pada orang tuanya sendiri, mungkin karena beberapa alasan yang membuat si anak malah tertutup dan tidak mau bercerita pada orang tuanya. Inilah beberapa alasan yang membuat anak jadi tidak terbuka pada orang tuanya. Untuk orang tua, coba introspeksi diri juga ya.

1. Suka Membocorkan Cerita Anak pada Orang Lain

Ilustrasi dua wanita sedang mengobrol (Pexels/Christina Morillo)
Ilustrasi dua wanita sedang mengobrol (Pexels/Christina Morillo)

Ada kalanya sesuatu hal harus tetap dirahasiakan dan dijaga agar tidak tersebar kepada orang lain. Ada beberapa hal yang memang seharusnya tidak perlu dibicarakan kepada orang lain selain keluarganya sendiri yang boleh tahu. Ini yang menjadi salah satu alasan anak tidak pernah terbuka pada orang tuanya. Bisa jadi, sesudah anak bercerita pada orang tua tentang apa yang sudah dialaminya, tapi orang tuanya malah sembarangan menyebarkan cerita si anak pada orang lain. Itulah yang membuat si anak jadi tidak ingin lagi terbuka pada orang tuanya. Mereka takut orang tuanya akan membicarakan semua kejadian dan perasaan yang sudah si anak ceritakan sebelumnya. 

2. Orang Tua yang Selalu Memarahi Anaknya

Ilustrasi ibu memarahi anaknya (Pexels/Mikhail Nilov)
Ilustrasi ibu memarahi anaknya (Pexels/Mikhail Nilov)

Bagaimana tidak tertutup pada orang tua, jika anaknya selalu dimarahi saat bercerita tentang hal yang dia rasakan? Padahal anak juga ingin didengar oleh orang tuanya, mungkin berharap juga agar orang tuanya selalu merangkul dan membuat hati si anak menjadi lebih tenang. 

Tapi, semua itu akan dipendam oleh seorang anak. Kemungkinan besar, si anak tidak akan berniat untuk berbicara tentang apa yang dirasakan atau yang telah dialami kepada orang tuanya sendiri. Dengan alasan, orang tua bukan memberi arahan yang positif, tapi malah langsung memarahi si anak. Itulah yang membuat anak enggan bercerita.

3. Orang Tua yang Terlalu Tidak Peduli dengan Anaknya

Ilustrasi anak yang sedih (Pexels/brother's photo)
Ilustrasi anak yang sedih (Pexels/brother's photo)

Ini yang bisa jadi salah satu alasan mengapa anak jadi tertutup pada orang tuanya. Mungkin anak pernah bercerita pada orang tuanya, tapi yang didapat malah tidak ada kepedulian dari orang tua sendiri. 

Anak kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, sehingga anak berpikir tidak perlu terbuka kepada orang tuanya. Sebenarnya inilah yang harus di perbaiki oleh para orang tua dan bisa jadi bekal untuk para calon orang tua. Jangan membuat anak menjadi tidak dianggap keberadaannya, cobalah untuk memberikan kepedulian yang tinggi pada anak. 

Jangan sampai anak mempunyai mental yang tertekan hanya karena selalu memendam sendiri apa yang mereka rasakan. Sebagai orang tua, haruslah menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak