4 Tips Menyikapi Tuntutan untuk Menikah, Abaikan Saja!

Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
4 Tips Menyikapi Tuntutan untuk Menikah, Abaikan Saja!
Ilustrasi murung (Pexels.com/Anna Shvets)

Menikah bukan sebuah tindakan kecil. Tapi justru adalah sebuah keputusan besar dalam hidup yang membutuhkan kesiapan dan pertimbangan yang matang. Namun, sudah seolah menjadi hal yang umum ketika banyak orang menuntut orang yang lainnya untuk menikah. 

Tentu saja, bukan hal yang nyaman ketika memang dipaksa untuk menjalankan suatu perbuatan yang tidak kita inginkan. Namun demikian, tidak semua hal harus disikapi dengan kemarahan. 

Berikut ini merupakan beberapa tips untuk menyikapi tuntutan menikah

1. Komunikasikan dengan baik 

Tips pertama yang bisa kamu terapkan adalah mengomunikasikan apa yang kamu rasakan dengan baik kepada orang yang menuntut kamu untuk menikah. Misalnya kamu memang masih punya tujuan lain, masih palah-pilih, belum siap, dan lain sebagainya. 

Sayangnya, memang tidak semua orang bisa menerima apa yang kamu sampaikan dengan baik. Sebagian besar akan terus mendorong kamu untuk menikah, bahkan kamu sangat mungkin untuk merasa kesal, marah, dan lain sebagainya. 

Tapi kamu harus tetap bersabar. Jangan sampai kamu menjadi terpancing dan bertengkar dengan orang lain. Bagaimanapun, kamu memang tidak bisa mengontrol apa pun yang orang lain sampaikan. 

2. Abaikan 

Ketika apa yang kamu sampaikan tidak bisa diterima atau tidak mendapatkan tanggapan dengan baik, maka kamu cukup mengabaikannya saja.

Tidak perlu juga dijadikan bahan pikiran. Orang lain mana mungkin bisa mengetahui apa yang kamu rencanakan. Baik buruknya, tentu kamu sendiri yang sudah menentukan. 

Bersikap abai akan membuat kamu tetap waras tanpa terbebani dengan komentar orang lain. Ya, memang dirimu sendiri yang bisa menyaring mana komentar yang bisa kamu terima dan mana yang sebaiknya kamu abaikan saja. 

3. Tingkatkan produktivitas

Buktikan bahwa dengan kamu yang masih sendirian, kamu justru bisa lebih fokus dalam menjalani segala hal. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produktivitas yang membuat penghasilanmu kian banyak. 

Kalau kamu belum menikah, galau, apalagi seolah terjebak di zona nyaman dengan bersantai saja, orang lain akan semakin suka untuk menggunjing kamu di belakang. Semakin banyak topiknya. 

Namun, meskipun kamu belum menikah tapi punya semangat berjuang yang tinggi, disertai hasil yang melimpah-ruah, maka orang lain tidak akan punya topik untuk terus membuat kamu merasa terganggu. 

Kamu harus bahagia dengan caramu sendiri. Karena bahagia tidak harus dengan status menikah. Banyak juga kok orang yang sudah menikah tapi tidak bahagia dalam menjalani kehidupannya. Hidup itu berada di tanganmu sendiri. 

4. Balas dengan kebaikan 

Ketika kamu dituntut untuk menikah oleh orang-orang di sekitarmu dan kamu merasa terganggu, tersinggung ataupun sakit hati dengan perkataan mereka, balas semua itu dengan segala hal baik. Kalaupun kamu tidak bisa memberi sesuatu kepada mereka, kamu masih bisa mendoakan yang baik-baik saja. 

Menerima ajakan berdebat, sama halnya dengan kamu kalah. Semua itu hanya perkara waktu saja, bukan? Kamu harus bersabar dan berusaha untuk menebar banyak kebaikan untuk lingkungan. 

Itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menyikapi tuntutan menikah dari orang sekitar. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak