5 Alasan Orang Tua Harus Menghindari Penggunaan Gadget untuk Anak, Salah Satunya Buruk bagi Otak

Hayuning Ratri Hapsari | Dina Pangestu
5 Alasan Orang Tua Harus Menghindari Penggunaan Gadget untuk Anak, Salah Satunya Buruk bagi Otak
Ilustrasi anak kecil bermain gadget (Pexels.com/Harrison Haines)

Era perkembangan zaman yang erat dengan teknologi berimbas pada banyak hal, salah satunya perubahan pada pola mengasuh anak.

Kebanyakan orang tua akan memberikan gadget sebagai cara untuk memberikan hiburan bagi buah hatinya karena fitur-fitur di gadget yang memungkinkan si anak bisa menonton video, bermain game, mendengarkan musik, dan sebagainya.

Namun, memberikan gadget pada anak bukanlah solusi yang tepat. Berikut ini beberapa alasan orang tua harus menghindari penggunaan gadget bagi buah hatinya.

BACA JUGA: 7 Tips Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak Sejak Kecil

1. Buruk bagi perkembangan otak si anak

Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Kampus Production)

Selama lima tahun pertama usia anak, terdapat lebih satu juta koneksi saraf baru terbentuk setiap detiknya. Seringnya anak terekspos dengan gadget secara dini akan mengurangi interaksi sosial yang krusial bagi perkembangan otak si anak.

Anak yang memilih bermain dengan layar gadget dibandingkan bermain dengan mainan atau teman sebaya berefek pada hilangnya kesempatan untuk mengembangkan komunikasinya dan kemampuan berpikirnya karena perkembangan pengetahuannya secara efektif didapatkan melalui adanya percakapan.

2. Gadget mendorong anak menjadi agresif

Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Eman Genatilan)
Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Eman Genatilan)

Penggunaan gadget secara berlebihan bisa merusak kedekatan si anak dengan keluarga. Hal itu juga mengubah perilaku anak. 

Game yang bertema pembunuhan atau penyiksaan yang ditemukan pada gadget membuat anak menjadi berperilaku kasar dan agresif.

Maka dari itu, orang tua bisa mengalihkan si anak dengan mengajak bermain bersama di luar ruangan sehingga pelan-pelan membentuk perilaku anak menjadi lebih ramah (friendly).

BACA JUGA: Dear Parents, Ini 5 Cara Mudah Mendukung Perkembangan Literasi Balita

3. Anak akan kehilangan waktu tidur

Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Kampus Production)

Anak yang sudah kecanduan gadget akan kehilangan waktu istirahatnya.

Biasanya, mereka cenderung mencoba untuk mengeksplor fitur-fitur yang ada pada gadget yang belum mereka temukan sebelumnya atau keasikan bermain game hingga lupa waktu tidur.

4. Anak mengalami penglihatan mata yang buruk di masa depan

Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Eksposur yang lama pada layar gadget berpengaruh pada penglihatan anak yang semakin buruk dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menggunakan gadget. Anak akan mengalami masalah pada matanya saat dewasa.

Meningkatnya penggunaan layar gadget pada anak memiliki faktor risiko terjadi kelelahan pada mata, mata menjadi kering, dan miopi (kesulitan melihat objek jauh).

5. Kecanduan gadget pada anak berefek pada keterlambatan bicara

Ilustrasi anak bermain gadget (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi anak bermain gadget (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berlebihan dalam penggunaan gadget menjadi salah satu faktor utama pendorong terjadinya masalah keterlambatan bicara (speech delay) pada anak karena anak menjadi ketergantungan dan pasif.

Ini karena pembelajaran melalui gadget di mana anak-anak pra-sekolah cenderung hanya menjadi penerima (recipient) suara yang ada pada gadget, bukan percakapan dua arah.

Nah, itulah sejumlah alasan agar sebaiknya anak dijauhkan dari gadget oleh orang tua. Semoga bermanfaat. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak