Dari semua hubungan yang kita miliki dalam hidup, hubungan dengan diri sendiri adalah yang paling penting. Itulah mengapa hubungan dengan diri sendiri harus berjalan sehat. Namun, seperti halnya kemitraan atau persahabatan, hubungan dengan diri sendiri juga bisa menjadi toxic ketika pola dan perilaku negatif mulai muncul.
Seseorang merasa memiliki perasaan yang kuat tentang siapa dirinya dan apa yang inginkannya dalam hidup, tetapi pernahkah ia mempertimbangkan bahwa mungkin memiliki beberapa persepsi diri atau kebiasaan yang tidak begitu baik? Mempelajari cara mengetahui apakah seseorang berada dalam toxic relationship dengan diri sendiri bisa jadi rumit, tetapi hal itu penting untuk dikenali.
BACA JUGA: Mampir ke Restoran di Bangkok, Lucinta Luna Tepergok Gerayangi Tubuh Pelayan Laki-Laki
Jika seseorang berada dalam toxic relationship dengan diri sendiri, akan seseorang cenderung menginternalisasi kesalahan atau rasa bersalah atas cara orang tersebut memandang atau memperlakukan diri sendiri. Berikut ini lima tanda bahwa seseorang berada dalam toxic relationship dengan diri sendiri.
1. Suka Mengkritik Diri Sendiri Atau Orang Lain
Saat kamu melakukan kesalahan kecil di tempat kerja atau mengatakan sesuatu yang memalukan di lingkungan sosial, apa reaksi pertamamu?
Mampu menertawakannya dan melanjutkan dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki beberapa keterampilan koping yang sehat, tetapi jika kamu berada dalam toxic relationship dengan diri sendiri, Cohen mengatakan kamu cenderung bersikap keras.
Ketika Anda tidak bisa memaafkan diri sendiri atas ketidaksempurnaan atau kesalahan, Anda cenderung terjebak dalam hal negative. Kamu bisa terjebak dalam perasaan malu dan bersalah. Mengambil tanggung jawab saat kamu mengacau itu penting, tetapi memikirkannya dan menghukum diri sendiri karena hal itu dapat dengan mudah menjadi perilaku yang beracun.
2. Membenarkan Kebiasaan Tidak Sehat
Bukan rahasia lagi bahwa menjaga diri sendiri dan membuat keputusan yang membuat kamu tetap sehat itu penting. Ketika berada dalam toxic relationship dengan diri sendiri akan menyebabkan kamu mudah untuk tergelincir ke dalam kebiasaan dan siklus yang memiliki efek sebaliknya.
Toxic relationship dengan diri sendiri adalah hubungan yang berpusat pada kebencian diri yang tidak dapat disembuhkan. Hal ini dapat menyebabkan perilaku tidak sehat, termasuk masalah penyalahgunaan zat, gangguan makan, dan menyakiti diri sendiri.
BACA JUGA: Sudah Resmi Menikah, Ini 5 Fakta Pernikahan Sidharth Malhotra dan Kiara Advani
Ketika berada dalam hubungan seperti ini dengan diri sendiri, kamu akan melihat perilaku berbahaya atau sabotase diri ini dapat dibenarkan karena merasa tidak pantas untuk bahagia atau sehat.
3. Terlalu Banyak Mengorbankan Diri Anda
Secara konsisten mengorbankan kebutuhanmu untuk orang lain sambil memendam kekesalan, kebencian, dan kelelahan fisik dapat menunjukkan toxic relationship. Jika kamu terus-menerus berusaha membuat orang lain bahagia sambil mengabaikan kesehatan mental diri sendiri, kamu tidak akan mampu menjaga fondasi yang sehat dan stabil dalam hidup. Seperti kata pepatah, Anda tidak bisa menuangkan dari cangkir kosong.
4. Merasa Harga Dirinya Rendah
Pernahkah kamu memiliki pola berbicara kepada diri sendiri atau percaya bahwa kamu adalah orang yang buruk atau tidak berharga? Jika kamu mendapati diri mengalami perasaan tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan cinta, Cohen mengatakan bahwa kamu memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang sangat rendah dan merupakan tanda dari toxic relationship.
Membenci diri sendiri menunjukkan bahwa Anda telah menginternalisasi kebencian atau rasa malu yang menyebabkan memandang diri sendiri secara negatif, dan berpotensi memperlakukan diri sendiri seperti itu. Jika kamu secara teratur melihat ke cermin dan menghina diri sendiri, menganggap diri sendiri bodoh atau tidak mampu, atau jika merasa bahwa kamu tidak pantas mendapatkan kebaikan atau kasih sayang terutama dari diri sendiri maka secara tidak sadar kamu menjadi pasangan yang beracun untuk dirimu sendiri.
5. Mencari Validasi Eksternal
Mendapatkan pujian dari orang asing atau mendengar kata-kata penyemangat dari orang tersayang dapat membuat seseorang merasa diperhatikan dan dihargai. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri. Tetapi jika kamu mendapati untuk lebih sering mencari penegasan semacam ini dari orang lain, kamu perlu memikirkan mengapa hal itu terjadi.
Mampu memvalidasi dan menegaskan diri sendiri adalah mekanisme penanggulangan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri secara signifikan dan memberi persepsi diri yang jauh lebih positif. Jika kamu tidak dapat melakukan ini, tetapi secara teratur mengandalkan orang lain untuk merasa nyaman dengan diri sendiri, berarti kamu tidak memiliki innterraksi yang baik karena hanya berfokus untuk mencari validasi. atau termakan oleh perilaku mencela diri sendiri.
Itulah beberapa tanda bahwa seseorang memiliki toxic relationship terhadap diri sendiri. Apakah kamu memilikia tanda-tanda di atas?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS