3 Dampak Buruk Menjadi Orang yang Overconfident, Segera Hindari!

Candra Kartiko | Ridho Hardisk
3 Dampak Buruk Menjadi Orang yang Overconfident, Segera Hindari!
Ilustrasi orang percaya diri. (pexels.com/Moose Photos)

Di mana-mana kita pasti didorong untuk memiliki kepercayaan diri yang baik. Kepercayaan diri akan menjadi identitas diri dan penentu keputusan setiap orang dalam menempuh kariernya. Tapi kita juga harus paham bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus.

Percaya diri mesti ditunjukkan pada momen dan posisi yang tepat serta ada porsinya. Jadi, kita harus bisa membenahi diri bahwa kepercayaan diri itu harus ditempatkan di mana dan kapan saja akan digunakan. Jika tidak tahu cara mengendalikannya, itu akan memberikan dampak negatif untuk diri sendiri.

Ketika kamu mulai merasa sudah berada pada overconfidentmaka kamu harus memahami dampak negatif dan cara untuk menguranginya. Untuk itu saya akan membahas dampak negatif apa saja yang bisa dialami dan tips untuk menguranginya.

BACA JUGA: Prokrastinasi: Pahami Akar Masalah dan Cara Membentuk Hidup yang Lebih Baik

Terlalu idealis

Ilustrasi orang idealis. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi orang idealis. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang overconfident cenderung memiliki pemikiran bahwa mereka bisa membawakan prinsip untuk diterapkan dalam setiap permasalahan. Akibatnya, ini malah membuat orang tersebut menjadi sosok yang idealis. Ketika sudah menjadi idealis, dia akan berusaha dengan berbagai cara untuk bagaimana orang di sekitar mengikuti keinginannya.

Lebih parahnya, dia akan mengabaikan keinginan orang lain yang padahal mesti dia dengarkan. Jika kamu merasakannya, makan cobalah untuk memahami dan intropeksi diri apakah kepercayaan dirimu sudah benar diterapkan. Karena dunia tidak akan mengikuti orang yang idealis dengan dipenuhi oleh egonya.

BACA JUGA: 5 Skills yang Tidak dapat Digantikan oleh Artificial Intelligence Alias AI

Bisa membuat diri terlalu mandiri

Ilustrasi orang yang mandiri. (pexels.com/Vlada Karpovich)
Ilustrasi orang yang mandiri. (pexels.com/Vlada Karpovich)

Mandiri memang harus dilatih sejak kecil karena salah satu sifat yang penting ketika menjalani karier. Namun mandiri yang berlebihan hingga melukai diri sendiri pun tidak baik. Kita adalah manusia yang merupakan makhluk sosial yang artinya kita tetap membutuhkan orang lain dalam membantu pekerjaan kita.

Mandiri yang perlu dilatih adalah cara hidup yang dilakukan oleh diri sendiri dalam hal bertahan hidup pada situasi yang memang kita menyanggupi. Tetapi, ada kalanya kita butuh bantuan orang pada masalah tertentu. Jadi, kita harus bersikap lebih terbuka dengan teman yang ingin menawarkan bantuan untuk kita.

BACA JUGA: 6 Tips Jitu Mengatasi Pemborosan Uang Saku saat Kuliah di Luar Kota

Memperburuk relasi

Ilustrasi relasi pertemanan. (pexels.com/Tim Douglas)
Ilustrasi relasi pertemanan. (pexels.com/Tim Douglas)

Terlalu percaya diri juga bisa memperburuk relasi karena itu menolak tawaran bantuan dari teman dan mengabaikan saran yang padahal itu peduli dengan kita. Jika kamu memiliki teman yang banyak, tapi membawakan kepercayaan diri kamu dalam memperjuangkan keinginanmu yang idealis, itu sama saja halnya kamu tidak menganggap kehadiran mereka di sisimu.

Relasi pertemananmu bisa rusak karena kerakusanmu sendiri sehingga teman-temanmu akan berpikir kamu terlalu serakah akan ideologimu sendiri. 

Mencoba untuk open minded kepada orang di sekitarmu itu sangat penting karena merekalah yang akan membantumu agar lebih maju. Semoga pembahasan ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak