Penyebaran virus corona sudah semakin meluas di Indonesia. Angka positif COVID-19 di Indonesia kini sudah tembus lima ribu kasus, sebanyak 9,13% dari jumlah orang yang positif COVID-19 itu telah meninggal dunia, sebanyak 8,68% dari jumlah orang yang positif COVID-19 telah sembuh. Data ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), data per Kamis (15/4/2020).
Dengan meningkatnya jumlah positif COVID-19 ini pemerintah telah membuat kebijakan untuk melakukan segala aktivitas di rumah seperti belajar, bekerja, dan beribadah. Selain itu, sejauh ini sudah ada 10 daerah yang menerapkan PSBB sebagai upaya untuk memutus tali penyebaran COVID-19.
Hal ini tentu akan semakin membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah. Yang biasanya kita dapat belanja secara langsung ke pasar atau super market, saat ini orang yang memilih untuk berbelanja online karena lebih mudah, cepat, banyak pilihan, dan yang paling penting tidak harus berkumpul dengan orang banyak.
Peluang ini tidak disia-siakan oleh e-commerce atau online shop. Mereka menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan saat ini mulai dari kebutuhan rumah tangga, elektronik, pakaian, dan lain-lain. Tidak hanya itu mereka juga memberikan berbagai macam kemudahan kepada konsumen dan berbagai promosi lainnya seperti diskon, cashback, dan bonus-bonus lainnya.
Berbagai macam tawaran yang diberikan online shop ini tentu menarik minat konsumen untuk berbelanja. Karena dengan adanya online shop, mereka dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan mudah dan cepat sehingga tetap mengikuti aturan yang berlaku. Tanpa harus pergi keluar rumah barang akan tiba dengan aman dan terjamin.
Dengan diberikannya kemudahan dalam berbelanja ini, diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk “di rumah saja”.
Anjuran untuk berdiam diri dirumah ini menyebabkan terjadinya peningkatan penjualan yang signifikan pada online shop.
“Saat ini, permintaan produk yang dicri oleh konsumen bergeser dari keinginan (wants) menjadi kebutuhan (needs),” kata Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo di Jakarta, Selasa.
Ferry menuturkan ada lonjakan pembelian pada kategori kebutuhan rumah tangga, seperti sabun cuci piring dan tisu. Konsumen juga memburu produk kesehatan dan kebersihan seperti vitamin, antiseptic, masker, dan hand sanitizer.
Di sisi lain, dengan adanya online shop ini muncul perilaku konsumtif dari masyarakat. Ketika kita berada dirumah tentunya kita akan memiliki banyak waktu luang dan hal ini akan mendorong kita untuk membuka online shop dan secara tidak sadar berbelanja secara berlebih tanpa melihat kebutuhan yang diperlukan karena berbagai promo yang ditawarkan.
Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, membeli sesuatu yang berlebihan atau tidak terencana. Pada banyak kasus, perilaku konsumtif ini tidak didasarkan pada kebutuhan, tetapi didorong oleh hasrat dan keinginan.
Tidak ada yang salah dari promosi yang dilakukan online shop karena itu merupakan usaha mereka untuk menarik minat pembeli dan meningkatkan penjualan. Kita sebagai konsumen lah yang seharusnya bijaksana dalam berbelanja sehingga tidak menimbulkan perilaku konsumtif.
Jangan sampai keadaan ini menyebabkan kita berperilaku konsumtif. Tetap atur keuangan sesuai kebutuhan sehingga ketika pandemi corona ini hilang tidak muncul masalah baru.
Jadi mari kita bersama-sama bijaksana dalam mengatur segala aktivitas kita saat ini, mulai dari belajar, bekerja, beribadah, dan berbelanja dari rumah.
Oleh: Diah Ayu Kumalasari / Pendidikan Ekonomi UNJ