Marah termasuk salah satu cara seorang manusia mengungkapkan emosinya, namun jika berlebihan hal ini tentu tidak baik. Memberikan teguran kepada anak dengan cara marah, padahal kesalahan yang mereka perbuat terkadang sebenarnya tidak sebanding dengan kemarahan yang diungkapkan.
Tahukah bunda? Ternyata kemarahan bunda dapat berdampak buruk pada karakter anak.
Berikut ini beberapa dampak yang dapat terjadi pada anak akibat terlalu sering dimarahi, mengutip dari Halodoc.
1. Merasa rendah diri
Orang tua yang kerap membentak anaknya akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang merasa rendah diri saat beranjak dewasa. Anak akan memiliki percaya diri yang rendah sebab merasa bahwa apa yang dilakukan tak pernah benar di mata orang tua.
2. Lebih menutup diri
Emosi berlebihan yang ditunjukkan oleh orang tua kepada anak dapat menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih tertutup. Mereka dapat merasa sangat takut kepada orang tuanya, bahkan sekedar menceritakan aktivitasnya sehari-hari. Jika dibiarkan, anak akhirnya dapat mencari pelarian yang justru sulit untuk dikontrol oleh orang tuanya.
3. Mudah memberontak
Semasa kecil anak kerap mendengar bentakan, bahkan menerima pukulan yang sering dapat mengakibatkan anak menjadi pribadi yang mudah memberontak. Lagi-lagi, mereka akan acuh terhadap orang tuanya, bahkan justru dapat melakukan segala hal yang dilarang oleh bunda.
4. Mudah emosi atau temperamental
Perlu diwaspadai, sifat ibu yang mudah marah dapat menurun kepada anak. Ada kemungkinan mereka dapat melakukan cara yang sama setelah beranjak dewasa dan berkeluarga. Anak dapat menjadi pribadi yang kasar baik melalui tutur kata atau perbuatan. Mereka kesulitan untuk menghargai orang lain dan bersikap egois.
Demikianlah keempat dampak yang dapat terjadi pada karakter anak akibat bunda atau ayah yang terlalu sering marah. Semoga bunda dapat mengelola emosi dengan baik ketika mendidik anak ya.