6 Keutamaan Berpuasa di Hari Arafah

Hikmawan Firdaus | Winda L.
6 Keutamaan Berpuasa di Hari Arafah
Ilustrasi Gunung Arafah (Unsplash.com/konevi)

Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad berbicara tentang hari yang begitu istimewa sehingga memiliki kekuatan untuk pengampunan dosa-dosa kita. Hari Arafah – hari kesembilan pada bulan Zulhijjah – adalah hari terbaik dalam setahun untuk beribadah kepada Allah dan melakukan amal saleh. Pada Hari Kebangkitan kelak, kita semua akan dikumpulkan di Gunung Arafah untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita, jadi kita harus memanfaatkan berkah pada hari ini.

Berikut adalah 6 keutamaan untuk berpuasa di Yaumul Arafah.

1. Penghapus dosa masa lalu dan masa depan

Puasa pada hari Arafah menghapus (menebus) dosa tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Arafah, beliau menjawab "Menghapus dosa (kecil) tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR. Muslim)

2. Telah sempurna agama kita pada hari ini

Seorang Yahudi berkata kepada Umar bin Al-Khattab RA), "Wahai pemimpin orang-orang beriman, ada sebuah ayat dalam kitabmu yang kamu baca dan seandainya itu diturunkan kepada kami, kami akan menjadikan hari itu sebagai hari perayaan.” Umar berkata, “Ayat yang mana?” Orang Yahudi itu berkata:

“Pada hari ini aku telah menyempurnakan agamamu untukmu, menyempurnakan nikmatku untukmu, dan telah memilih Islam sebagai agamamu.”(QS. Al Maidah: 3)

Umar berkata: “Saya tahu hari dan tempat di mana ayat ini diturunkan kepada Nabi, saw. Itu ketika dia berdiri di hari Arafah pada hari Jumat.”

Kita harus berpuasa pada hari Arafah untuk menghormati kesucian hari di mana agama kita disempurnakan. Jangan lupa untuk membaca surah dan ayat ini pada Hari Arafah juga.

3.  Allah membebaskan lebih banyak orang dari api neraka pada Hari Arafah daripada hari lainnya

Nabi (SAW) berkata: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan manusia dari api neraka lebih dari pada hari Arafah. Dia mendekati mereka (orang-orang yang berdiri di 'Arafah), dan kemudian Dia berbicara di hadapan Malaikat-Nya dengan mengatakan, 'Apa yang dicari orang-orang ini?' (HR. AT-Tirmidzi).

4. Pengampunan dosa meskipun banyak

“Adapun kamu tinggal sampai malam di Arafah, kemudian Allah turun ke langit dunia dan Dia membanggakanmu kepada para Malaikat, dan berfirman: 'Hamba-hamba-Ku telah datang kepada-Ku, tampak kasar, dari setiap lembah yang dalam berharap untuk-Ku. Rahmat, maka jika dosamu sebesar pasir atau setetes hujan atau seperti buih di lautan, aku akan mengampuninya . Jadi pergilah, hamba-hamba-Ku! Memiliki pengampunan dan untuk apa atau untuk siapa kamu bersyafaat.”(HR. At-Tabarani)

5. Allah mengungkapkan kebanggaan-Nya kepada para malaikat-Nya

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah mengungkapkan kebanggaan-Nya kepada para malaikat-Nya pada saat 'Isya' pada Hari 'Arafah, tentang orang-orang 'Arafah. Dia berkata, 'Lihatlah hamba-hamba-Ku yang datang tidak terurus dan berdebu.'” (HR. Ahmad)

6. Arafah adalah hari untuk beribadah

“Tidak ada hari yang lebih dicintai Allah di dalamnya selain sepuluh hari Zulhijjah.” (HR. At-Tirmidzi)

Kita dianjurkan untuk mengingat dan beribadah kepada Allah di hari Arafah. Ini adalah Sunnah Nabi kita (SAW) untuk membaca Tahlil, Takbir dan Tahmid sebanyak mungkin pada Hari Arafah, dan juga pada hari-hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijjah).

Tahlil adalah mengucapkan "Laa ilaaha il-lal-laah"

Takbir adalah mengucapkan "Allahu Akbar"

Tahmid adalah mengucapkan "Alhamdulillaah"

Tasbih adalah mengucapkan "Subhanallaah".

Jangan lupa pastikan kita sudah mempersiapkan Kurban pada Hari Arafah untuk keesokan harinya yaitu hari raya Idul Adha.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak