Cukup Mengagumimu

Tri Apriyani | Budi
Cukup Mengagumimu
Ilustrasi Mengagumi Sosok Perempuan (Pixabay)

Rembulan telah bersinar di bola matamu.
Rambut terurai dengan melambai-lambai.
Bibirmu nampak diam, namum menggoda sampai ke hati paling dalam.
Wajah bersinar bagai bidadari dari kayangan.

Aku tak mampu berkata apa-apa.
Aku bisu saat dihadapmu wahai perempuanku.
Aku bagaikan bola mati saat melihatmu.
Aku tak tahu mulai dari mana.
Aku merasa orang paling bodoh.

Perempuanku, ingatanku.
Aku tak mampu mengeluarkan kata-kata indah dari mulutku seperti di sajak-sajakku.
Engkau begitu cantik dalam pikiranku.
Engkau kekasihku dalam benak pikiranku.
Namun, engkau adalah beban hidupku yang harus aku tanggung resikonya.

Aku hanya mampu menatap.
Membayangkanmu setiap saat.
Merindukan dalam setiap tidurku.
Engkau hanya bisa hadir dalam ingatan hidupku.
Aku tak punya kekuatan apa-apa, kecuali hanya bisa mengagumi kecantikan dan keanggunanmu.
Maafkanlah diriku yang bodoh ini, diri tak bisa berkutip apa-apa.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak