Sebatang Cinta yang Tak Pernah Padam

Munirah | Rico Andreano Fahreza
Sebatang Cinta yang Tak Pernah Padam
Ilustrasi Cinta. (pixabay.com)

Sebatang cinta yang tak pernah padam yang terhantar kepada Sang Illahi. Yang terhantar setiap waktu yang tak pernah berhenti. Setiap saat kemana langkah berpijak. Sebatang cinta yang menjadi tanda darmabakti seorang hamba kepada Illahi. 

Begitu agung kekuasaan-Nya yang tak tertandingi. Selalu memberi naungan rahmat kepada hamba-Nya yang selalu memohon kepada-Nya. Kasih yang sempurna begitu berseru bagi seluruh makhluk. Dialah yang mengatur segala kehidupan alam semesta. Dengan kehidupan alam semesta yang begitu tertata sedemikian rupa.

Cinta yang selalu menyala dalam ibadah shalat. Badan tertunduk merendah menghadap Illahi. Dengan khusyuk hamba berpasrah diri. Meraih sentuhan kasih-Nya yang selalu terpancar tak pernah putus. Bukti kecintaan seorang hamba akan ketakwaan kepada-Nya.

Dalam sujud penuh kekhusyukan akan kehinaan diri. Kehinaan diri yang berselimut lumpur durjana. Berlinang air mata yang membanjiri hamparan sajadah. Air mata yang tak pernah berhenti mengalir dalam rasa sesal yang nyata.

Menangis memohon ampunan-Nya yang seluas langit dan bumi yang selalu terbuka bagi hamba-Nya yang mau bertaubat. Kalimah-kalimah asma-Nya yang sangat indah begitu terucap terus-menerus sebagai tanda penyesalan diri.

Wujud cinta seorang hamba kepada Illahi yang sudi kembali kepada-Nya. Dalam pelukan rahmat dan kasih-Nya yang menemani seorang hamba penuh kehangatan. Begitu adem jiwa kala bersinar dengan pancaran rahmat Illahi yang tak ada habisnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak