Meneladani Semangat Perjuangan Gilang, Gigih Berjuang di Tengah Keterbatasan

Hernawan | Hayuning Ratri Hapsari
Meneladani Semangat Perjuangan Gilang, Gigih Berjuang di Tengah Keterbatasan
Gilang yang sedang menjajakan camilannya (Dokumentasi Pribadi/Hayuning Ratri Hapsari).

Sang mentari di ufuk barat sebentar lagi tenggelam. Lalu lalang kendaraan silih berganti ramai sekali. Menjelang senja ini, seorang pemuda masih setia menjajakan makanan ringan di tepi jalan. Ia adalah Gilang Rizki Hendrayana. Biasanya Gilang membawa satu box besar untuk tempat barang dagangannya.

Kalian dapat berjumpa dengan Gilang di daerah Gejayan atau Timoho, Yogyakarta. Saat sore hari, biasanya ia berada di depan Plaza UNY. Pria yang memiliki keterbatasan fisik tuna netra ini begitu ramah dalam melayani pembeli. Kalian akan disambut dengan hangat dan diajak berbincang oleh Gilang saat hendak membeli jajanan.

Gilang menjajakan aneka camilan dan rokok eceran. Beberapa jenis camilan yang ada di antaranya keripik balado, bakso goreng, usus goreng, slondok udang, dan masih banyak lainnya. Harga yang ditawarkan pun murah meriah, hanya kisaran Rp8.000 – Rp10.000 per bungkusnya.

Gilang memberi nama jajanannya yaitu Gacor. Dalam setiap kemasan jajanan, telah terdapat stiker yang dilengkapi informasi kontak mengenai Gacor. Terdapat pula deskripsi singkat tentang Gacor, “jajanan murah dijamin nagih tur numani”.

Kata “numani” diambil dari Bahasa Jawa yang artinya suka atau gemar. Maksudnya, kalau membeli jajanan tersebut, kalian dapat merasa ingin beli lagi dan lagi. 

Jajanan Gacor cocok untuk menemani kalian dalam aktivitas apa saja. Menonton film sambil makan camilan ini semakin asyik rasanya. Apalagi, jajanan ini juga terasa renyah dan berbumbu enak. 

Pada zaman yang serba modern ini, Gilang pun tetap tampak cekatan dalam mengembangkan bisnisnya. Ia merambah untuk menjajakan camilan melalui online. Kalian dapat berkunjung ke Instagram @gacor.in untuk melihat katalog jajanannya. Lebih lanjut, informasi tentang pemesanan telah tersedia dalam bio Instagram tersebut.

Tak hanya sibuk berjualan, mahasiswa UIN Suka ini juga tengah berjuang menyelesaikan tugas akhirnya. Decak kagum mengalir saat berbincang dengan Gilang. Ia bisa mengatur waktu dengan baik antara bisnis dan kuliahnya.

“Saya juga baru skripsi ini. Sama-sama menyemangati biar cepat lulus,” ucap Gilang.

Keterbatasan bukan menjadi penghalang bagi Gilang untuk terus berjuang. Meskipun ia seorang penyandang difabel, namun semangatnya dalam menjalani kehidupan patut menjadi teladan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak